Part 1

616 35 4
                                    

Kavin berjalan pulang dari minimarket menuju kosannya. Maklum menuju akhir bulan apa yang bisa dilakukan oleh anak kosan miskin sepertinya selain makan mie ?

Kavin bingung sebenarnya, kenapa jembatan ini terasa dingin sekali. Sebuah sepeda dari arah yang berlawanan datang menuju Kavin dan menyenggolnya hingga dia terjatuh ke sungai dibawah jembatan itu.

Tangannya berusaha untuk menggapai apapun agar dia bisa muncul ke permukaan tapi tidak satupun bisa dia sentuh. Di tengah-tengah kesadarannya yang semakin menipis dia melihat cahaya.

Kavin membuka matanya dengan berat, dan melihat sekelilingnya yang bukan seperti kmar kosannya yang sempit. Dia dimana ?

"Win lo akhirnya bangun" seorang laki-laki manis menerjangnya dan memeluk dengan erat "Lo gak usah ngomong apa apa dulu gue manggil papa sama papi lo dulu"

Kavin bahkan hanya bisa terdiam dalam kebingungannya, dia dimana ? Dan yang tadi itu siapa ?

Kavin bangkit dan berjalan di kamar itu, oh dia di rumah sakit tapi keterangan pasien kok namanya Metawin Jongcheveevat ? Dia berjalan perlahan menuju cermin dan melihat dirinya sendiri dengan terkejut.

SEJAK KAPAN RAMBUTNYA BERWARNA HITAM ? KENAPA BIBIRNYA PINK PUCAT SEPERTI INI ? SEHARUSNYA WARNA KELABU KARNA KEBANYAKAN MEROKOK ?

Oke ini sungguh membuat kepalanya berdenyut, kenapa juga style rambutnya jelek sekali seperti tidak pernah terurus ? Sepertinya dia berada di 95 kg ke atas ?

Mata Kavin bergerak dengan cepat menuju tulisan nama yang tadi ia lihat. Ia tahu siapa Metawin Jongcheveevat, dia adalah tokoh pendukung di dalam novel romance picisan yang dia baca di perpustakaan.

Laki-laki baik hati dan kaya yang siap mengorbankan segalanya untuk kebahagiaan si pemeran utama. Laki-laki bodoh yang bahkan menandatangani surat saksi pernikahan pemeran utama pria dan wanitanya tanpa pernah bisa mengungkapkan perasaannya.

Kavin menggeleng dengan kuat, gak ini pasti bohongan, masa iya hidup sebercanda ini sama dia ? Gak mungkin kan ?

"Win sayang kamu udah bangun ?"

"Kenapa kamu berdiri di sini ?"

Kavin merasakan kepalanya berputar dengan kuat dan dia kehilangan kesadarannya untuk yang kedua kalinya.

Kavin membuka matanya dan melihat keadaan kamarnya sudah menjadi gelap. Dia bahkan mendengar suara isak tangis yang entah siapa.

"Jangan nangis lagi sayang, Win kita pasti baik baik aja kok"

"Semua salah aku, coba aja aku gak terlalu takut untuk membiarkan Win bergaul dengan banyak orang dia gak akan dikerjai sampai seperti ini"

"Kamu tenang oke ? Yang nge bully Win udah aku beresin semua. Sekarang kita fokus ke kesehatan Win aja ya ? Semua pasti baik-baik aja"

"Semua salah aku, kalau aja aku gak terlalu takut. Kamu lihat kan Mix sampe babak belur juga ? Semua salah aku"

"Sayang kamu denger aku, semua bukan salah kamu oke ? Win emang harus jalanin ini aja aku juga ayahnya gimana gak sakit hati anak aku di bully ? Bahkan sahabatnya juga di bully gimana aku ga sakit hati ?"

Kavin tau kedua orang itu siapa, dia Mew Suppasit Jongcheveevat dan Gulf Kanawut Jongcheveevat. Kedua orang tua Win. Pengusaha batu bara dan mantan artis, Gulf sangat takut banyak orang yang ingin mencelakai Win sehingga membatasi pergaulan Win. Win sendiri hanya memiliki satu orang teman sahabat dari dia kecil bernama Mix.

"Bukan salah papi" ucap Kavin pelan.

Mew dan Gulf menoleh dengan cepat "Sayang udah sadar ? Mau apa ? Haus papi ambilin minum ya ?"

"Papa panggilin dokter dulu"

Kavin menggeleng dan berusaha duduk "Bukan salah kalian aku kayak gini, ini cuman hal kecil dan cepet berlalu"

Gulf kembali menangis dan Mew bahkan mengusak matanya dengan kasar. "Yang penting sekarang aku di sini sama papi dan papa"

Gulf memeluk Kavin dengan erat. Kavin seorang yatim piatu sebelumnya dan dia hidup sebagai Win yang memiliki kedua orang tua yang lengkap dan hidup lebih dari cukup. Jika memang dia harus menggantikan Win maka dia akan melakukannya dengan senang hati. Termaksud membalas semua perbuatan jahat yang diterima Win.

"Win"

Ini sudah seminggu sejak dia keluar dari rumah sakit, Kavin sudah mulai terbiasa dipanggil Win. "Hai Mix"

"Jadi hari ini kita bakalan apa ?" Tanya Mix

Mix Sahaphap adulkittiporn satu-satunya teman yang dimiliki Win, itu juga karna Mix tidak kenal lelah meminta ijin kepada Gulf untuk berteman dengan Win. Bahkan dulu Mix salah satu orang yang menganggu Win tapi dia datang meminta maaf dan mengajak Win untuk berteman hingga sekarang. Siapa yang sangka orang yang dulu menganggu mu malah ikut babak belur bersama mu ?

"Kita boxing buat melatih kekuatan kita"

Ya benar Kavin sudah menerima dirinya sebagai Win yang hidup sekarang. Jadi dia adalah Win. Dia bahkan sudah menulis surat perpisahan untuk Kavin karna mulai sekarang dia adalah Win. Tentunya, Win yang berbeda. Kali ini dia tidak akan membawa Win kedalam kehidupan yang menyengsarakan hati dia akan mendapatkan tokoh utamanya dan membalas semua yang membully Win.

Mix dan Win sudah selesai dengan agenda olahraganya "Win gue berasa lo berubah sejak keluar dari rumah sakit, kenapa ?"

Win menatap Mix sekilas, dia tahu ini pertanyaan dari Gulf dan Mew dan Mix sendiri "Perubahan itu emang harus ada kan Mix ?"

"Iya bener sih, tapi gw kenal lo lebih dari 10 tahun Win, 15 tahun lohh dari 5 tahun dampe usia lo 20 tahun sekarang, dan tiba-tiba lo berubah wajar kan gue bingung ?"

Win menatap mata Mix "Gue gak bisa liat lo dipukulin kayak kemarin Mix, gue gak bisa liat papa sama papi semenderita itu karna gue lemah dan gak berguna, udah cukup"

Mix terdiam "Gue babak belur bukan salah lo Win, merekanya aja yang brengsek dan mereka gatau siapa lo"

Win tersenyum "Itu tetep salah gue Mix karna gak seharusnya lo kena juga" Win menatap mata Mix "Mereka gatau gue ? Let them know then hehehe... nanti tapi kalau gue udah cukup oke baik fisik sama mental gue. Kita balas mereka ya Mix"

Mata Mix berkaca kaca "Kenapa gue dulu bego banget bully lo Win ? Untuk gue cepet sadar dan sekarang kita sahabatan" Mix menarik Win dalam pelukannya.

"Ish.. Mix lo keringetan jangan sentuh gue lo jorok"

Mix bahkan semakin mengeratkan pelukannya pada Win. Win hanya menghela nafas dan menepuk pundak Mix pelan "Gue cuman punya lo doang as a friends so gue pasti lindungin lo"

"Huaaaa.... Gue gak tau lo sesayang itu Win sama gue"

Kavin tersenyum pelan, di dalam cerita ini Mix akan dipenjara karna dimanfaatkan oleh lelaki yang salah untuk itu dia akan menghalangi semua kemalangan yang akan diterima oleh orang sekitarnya, di dunia ini sebagai Win.

















Tbc















HALO SEMUA AKU KEMBALI HEHEHE....
Aku kembali dengan cerita yang agak hmm gimana mungkin aneh, jadi akhir-akhir ini aku suka banget baca komik soal isekai kalau gak salah gitu, jadi ini terinspirasi dari sana hehehe....
Semoga kalim semua selalu sehat dan bahagia yaaa
Oh iya jangan lup vote dan comment.
Terima kasih.

Reverse Where stories live. Discover now