Saya mengekori dia masuk bilik dan memerhati dia membongkar her backpack.

“Looking for this?” I held up her expired passport sambil tersenyum sinis sambil dia cuba merebut her passport from me.  

Saya terketawa terbahak-bahak bila dia panggil saya Lucifer in Japanese. Then dia panggil lagi saya setan.

Sweetheart, kau belum kenal setan jenis apa saya ni.

“It feels better topless.” Saya menyakat lagi dia. Terus saya ter-imagine n*pples dia masa di kapal terbang saya. Automatic saya terjilat bibir saya yang kering.

Dia meringis kesakitan, lantas saya menyambut dia dan memeluk dia erat.

Then I felt her soft lips on my naked chest. Tiba-tiba jantung saya berdegup kencang lagi. Kenapa saya boleh terasa begini ah?

I tried to cover my nervousness.
“Like what you see? Wanna taste me?” Ini kali saya ter-imagine her p*ssy.

Dia berjaya merampas her passport from me bila saya berkhayal seketika, then she stormed off. I trailed behind her.

“Where are you going?” Kleo tanya dia.
“Away from the devil.” Dia jawab!

Karter menatap saya sinis setelah Gigi stormed out of their house.
“Her prayers were answered.”

Saya membalas tatapan Karter, namun tatapan saya berapi. Karter terkekeh geli sambil reciting.

“Forgive us our trespasses, as we forgive those who trespass against us. And lead us not into temptation, but deliver us from evil. Amen.”

Oi! Saya mengaku devil, bukan evil.

Uh. Isn’t that just the same? Tidak bah.

***

“Don’t you want to get her in the car, capo?” Franco tanya saya.
“No.” Saja saya jawab.

Jahatkah saya? Tsk tsk. Siapa suruh panggil saya akuma. Rasa kau jalan kaki.

Saya terdengar Franco bergumam sendiri. Macamlah saya tidak dapat dengar.
“What’s the point of following her then?”

“I can hear you.” Saya bilang.

Franco hanya mendengus kesal.

Bila saya nampak Gigi berhenti untuk berehat di sebuah bus stop dengan muka dia yang memucat, saya hampir mengalah.

No, Kurtis. Kalau kau muncul depan dia begitu, dia hanya akan melawan.

Your motive of letting her walk is to know her destination. From there kau akan tau asal-usul dia.

KRING KRING.

I looked at my handphone screen. Andro.

“Andro.” Saya jawab panggilan.

“Capo, we tried to search the identity of Gigi Amman as you instructed.” Andro, salah seorang dari orang-orang saya yang terhebat dalam bidang IT memulakan bicara. “But there is no information about anyone by the name of Gigi Amman born in KK, capo.”

Dalam passport dia ada pula IC number. Can’t he hack JPN?

“Can’t you hack the Registry?” Saya tanya dengan nada yang menahan amarah. Such a simple thing pun tidak dapat settle kah?

“We did, capo.” Andro jawab. “Infact we hacked the whole government’s system.”

Saya tidak faham. Tidakkan langsung tiada data atau maklumat tentang Gigi? Tidakkan passport dia tu palsu? The passport was dated 12 years back. Kemungkinankah palsu?

The Devil Wears Hugoजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें