7

233 31 10
                                    


..Happy Reading..
.

Yeonjun melangkah melewati pintu masuk salah satu bangunan. Netranya mengedar menatap satu persatu wanita berpakaian sexy di sekitarannya. Ruangan yang cukup gelap itu hanya di terangi dengan lampu disco. Yeonjun berhenti di kala seorang wanita berambut panjang dengan pakaian di atas paha berwarna hitam. Belahan dadanya yang terlihat membuat semua lelaki memandanginya seolah lapar.

"Hai, boleh kenalan?" Wanita itu tersenyum menggoda. "Kamu ganteng banget deh. Wajahnya aja ganteng apa lagi juniornya" Tangan wanita itu dengan tak sopan meraba dada bidang Yeonjun. Dengan tangan satunya membawa secangkir gelas.

Yeonjun mengalihkan pandangannya dari wanita di depannya. Tak peduli dengan body montok atau belahan dada yang terlihat, dia menyingkirkan tangan kotor itu dari dadanya. Yeonjun mengayunkan kembali kaki jejangnya pergi dari hadapan wanita itu. "Murahan" gumamnya pelan.

"Heh sini lo" Yeonjun menoleh ke arah sumber suara. Dia melangkah mendekati sahabatnya.

"Udah lama?" Yeonjun duduk di depan Jeno dengan tangan yang langsung menyambar botol minuman milik Jeno.

"Anjir main nyamber aja. Jangan maruk bangsat." Jeno manyambar kembali botol minumanya yang sempat direbut Yeonjun tadi.

"Pelit lo anjing." Kali ini Yeonjun mengambil cangkir bersih menuangkan alkohol itu dicangkir milikinya.

"Tumben nolak ngewe sama cewe. Jangan bilang lo udah BELOK?!" Jeno melotot mengarah Yeonjun.

Yeonjun tersenyum sinis. Niat meneguk minumnya dia urungkan. "Otak lo ga ada gunanya su."

"Terus?"

"Pingen. Tapi males." Jawab Yeonjun datar.

"Bergelud sini sama gue" Jeno berdecak kesal.

"Bacot!" 

"Goblok!" Jeno menuangkan alkohol di cangkirnya. "Btw, gimana sama pelamar baru di cafe lo?"

"Siapa?" Tanya Yeonjun acuh.

"Si Yeji. Gue kenal sama dia. Bahkan Beomgyu juga" Jeno meneguk minumannya.

"B aja." Bohong! Hati Yeonjun mengatakan hal sebaliknya.

Jeno menghela nafas kasar. "Lo tadi ninggalin beomgyu gitu aja?"

Yeonjun meneguk minumannya sebelum menjawab. "Hm." Dia menuangkan alkohol lagi.

"Bisa ya lo tega sama adik lo sendiri. Beomgyu terlalu lemah buat lo jahatin jun. Gue udah sering bilang sama lo kan. Beomgyu ga salah apa-apa" Omel Jeno membuat Yeonjun melemparkan tatapan tajam padanya.

"Lo tau sendiri dia siapa." Yeonjun menatap salah satu wanita untuk memikat wanita itu. Dia malas kalau Jeno sudah begini.

"Iya gue tau beomgyu cuma adik ti-" Jeno melirik tajam pada wanita yang baru saja datang dan menerjangi pundak Yeonjun.

"Main sama aku mau?" Bisik wainta berpakaian berwarna merah itu di telinga Yeonjun.

Bibir Yeonjun terangkat satu. Dia memutar badannya menarik pinggul wanita montok di depannya. Kepalanya mendongak. "Jangan nyesel ya sayang" Yeonjun tersenyum remeh.

Jeno memukul meja kasar membuat Yeonjun dan wanita itu seketika menatapnya heran. "Ga bisa. Tunggu"

Wanita itu menekuk kakinya dan dia taruh di atas paha Yeonjun. Menggerakan kakinya perlahan. "Udah ga tahan dad" Wanita itu mengarahkan dagu Yeonjun untuk menatapnya kembali dengan jemari telunjuknya.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Oct 02, 2021 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

My bos is My boyfriendOù les histoires vivent. Découvrez maintenant