𝙵𝚘𝚞𝚛𝚝𝚎𝚎𝚗

1.1K 136 11
                                    

Bruk

"HUWAAA!!"

"Astaga Bilqis! Kamu ngapain jatuhin Adek sih?!" Vano langsung menggendong Al yang jatuh dari gendongan adik Silvia.

"Hehe gak sengaja.. itu Adek nya gak mau diem kan jadinya licin" Bilqis terkekeh canggung.

"Ush ush sayang.. sini sama Mimmy" Silvia mengambil alih tubuh Al dari gendongan Vano.

Tangisan Al sangat keras karena kesakitan saat terjatuh tadi apalagi bokongnya tepat mendarat di lantai dingin itu, Untung saja tulang ekornya tidak patah.

"Sayang.. udah ya, Mimmy bikinin susu ya" kata Silvia Sementara Al masih menangis sembari mencengkram baju Silvia dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di dada Silvia.

"Kasian itu adeknya sini sama mama aja" kata Mama Silvia mendekat ke arah Silvia.

"Adek sama oma dulu ya, Mimmy bikinin susu buat Adek dulu" kata Silvia memberikan Al kepada mamanya.

"Ush ush.. sayangnya oma sakit ya" Oma mendudukkan dirinya di sofa di samping suaminya.

"Vano kenapa gak kamu periksa?!" Opa ikut geram saat melihat anak Lucu yang menangis di sampingnya itu.

"Udah pa,, gak ada yang serius Adek cuma syok aja tadi" ucap Vano lalu duduk di sofa yang sudah tersedia.

"Sayang.. ini susunya" kata Silvia memberikan susu itu pada Al dan diterima baik oleh Al.

Tak menunggu lama terdengar suara dengkuran halus dari mulut Al dan dot yang masih di dalam mulut Al.

"Udah tidur nih" kata Opa yang sedari tadi menahan gemas agar tidak mencubit pipi Al yang bergerak kesana kesini karena dot yang berada di mulutnya.

"Ya udah sini ma.. biar Silvia tidurin bareng Bara" kata Silvia mengambil tubuh mungil Al dari mamanya.

Sedangkan ketiga anak Silvia sudah tidur di kamar mereka masing-masing.

"Mas! Bersih bersih dulu kalo mau tidur!!" Kata Silvia menatap tajam suaminya.

"Iyaa"

"Hahaha suami takut istri" ucap Bilqis dibalas tatapan tajam dari Vano.

"Brisik"

Ceklek

Silvia masuk ke kamar Bara yang kini masih rapi dan anaknya juga masih tidur anteng di kasur dengan posisi yang baik.

Silvia menidurkan Al di samping Bara dan menyelimuti keduanya dengan selimut.

"Huhh.. Adek semoga Adek cepet sembuh ya,, kasian bunda sama ayah kalo Adek terus sakit" kata Silvia lalu mencium kening Al dan keluar dari kamar itu.

Bara yang tadi baru memejamkan matanya kini beralih menatap wajah polos adiknya yang tidur di sampingnya.

Cup

Bara mencium pipi Al dan memeluk tubuh mungil Al dan ia lanjutkan tidur menyusul Al ke alam mimpi.

---

"Diddy.. bang bala tadi cium Adek waktu Adek tidul" kata Al memainkan jari besar Vano.

"Gapapa dong.. itu artinya bang bara sayang sama Adek" kata Vano dibalas anggukan lucu oleh Al.

"Tapi Adek ndak suka" kata Al menggembungkan pipinya.

"Uuu lucunya" kata Bilqis mencubit pipi Al membuat Al bertambah memanyunkan bibirnya.

"Ihh Tante jangan pegang pegang nanti pipi Adek tambah melal" kata Al memanyunkan bibirnya.

"Gak papa dong jadi Adek tambah imut" kata Silvia menimpali.

Baby Al [END]✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat