"Jangan ngelamun, ah! Kalau kemasukan aku juga yang repot!"

"Idihh!"

Lewati berbagai hal ku ada di sisi mu

"Hahhh, hahhh, capekkk." gadis itu membungkuk lelah, membiarkan paru-parunya terisi penuh oleh oksigen, ketika kaki rehat sejenak setelah sampai di gerbang depan.

"Suruh siapa lari-lari!" ketus Fukube, yang sama-sama ikut capek karena ditarik.

"Ga ada yang nyuruh!" timpal (Y/n) lebih ketus.

(Y/n) kembali menegakkan tubuhnya dengan kedua tangan tersimpan di pinggang. Wajahnya bercucuran keringat, sedang nafasnya masih terengah-engah. Di saat yang bersamaan, matanya menangkap sesuatu, yang  seketika memaku pandangannya.

Mematung di tempat, diri yang diam membuat seseorang di samping menyadarinya. Fukube mengikuti arah pandang sahabatnya, hingga menemukan seseorang yang dimaksud. Tatapan matanya, seketika meredup.

(Y/n) terperanjat saat pinggangnya disenggol oleh siku seseorang, dengan itu menolehkan kepala. "Samperin, gih." Fukube memberi saran, menggerakkan dagunya ke depan.

Gadis itu terdiam sejenak, hingga akhirnya timbul binar pada mata. Mengangguk kuat, ia pun segera menjawab. "Okey!!" ujarnya antusias, langsung berlari menuju laki-laki yang dimaksud keduanya.

Tanpa kau tahu perasaan ku padamu

Dalam diamnya ia memandangi (Y/n) yang mulai menjauh dari raga, pula semakin jauh dalam hal rasa. Tidak, bukan semakin jauh. Sedari dulu memang sudah jauh, bukan? Fukube tertawa dalam hati.

Ia dapat melihat sahabatnya berbincang dengan wajah yang teramat cerah, aura kebahagiaannya tersebar kemana-mana. Menarik sudut bibir tipis, setidaknya ada sisi baik dari hal ini, tidak masalah, bukan?

Sendiri ku berharap

"Sudahlah."

Memberi kasih walau tak kembali

.
.
.

I maybe not yours and you're not mine

Diri tengah menikmati makanan dengan santai, begitu membosankan, meski tak terlalu karena sahabatnya masih ada di samping, dengan segala ocehan bodohnya di saat mulut tengah penuh.

Diantara renungan yang panjang, matanya mendapati sesuatu, yang secara reflek membuat sebelah tangannya terangkat. "Oreki! Sini!" ajaknya ceria.

Oreki dapat mendengar suara yang tak asing itu, lantas menemukan Fukube dari sekian banyak murid yang berkerumun di kantin sekolah. Ia menghampiri meja keduanya duduk, lalu ikut bergabung.

But I'll be there for you when you need me

Namun, ketika laki-laki bermanik hijau itu duduk, di saat yang sama Fukube bangkit dari kursi.

"Loh? Kau udah selesai?" tanya Oreki bingung.

It is only me

Waiting for You || Hyouka (OrekixReaders) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang