05

1.6K 192 3
                                    

"Kapan pindah? Gue nggak pernah liat lu sebelumnya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Kapan pindah? Gue nggak pernah liat lu sebelumnya." Ujar Taehyung, dia dengan tetangga barunya itu mulai berbicara, tentu saja niat Taehyung untuk pendekatan dengan si tampan, kekar, penuh otot ini.

"Baru aja, tadi pagi." Ujarnya, menatap ke arah Taehyung tersenyum.

Taehyung mengangguk, "Oh, tapi gue nggak denger suara grusak-grusuk sama sekali."

"Maksdunya?" Si pria itu bertanya, menaikan sebelah alisnya.

Taehyung menelan ludahnya susah payah, hanya menaikan satu alis saja dapat membuat Taehyung menjadi gila melihatnya. Tolong siapapun beritahu padanya bahwa dia sangat-sangat luar biasa menggoda.

"Ya, kayak masih nggak ada penghuni aja." Balas Taehyung, setelah berhasil menenangkan diri.

Dia tertawa lagi. Sialan! Tertawa saja seksi.

"Jadi nama lu?"

"Jungkook. Jeon Jungkook." Ujarnya tersenyum sangat-sangat manis.

Taehyung maju satu langkah, lagi, lalu berhenti, merasa jarak wajah keduanya sudah lumayan dekat. Taehyung diam, memperhatikan wajah di hadapannya itu, tampan luar biasa! Tapi rasanya tidak asing.

Lalu ketika pria itu juga ikut menatapnya,  entah kenapa tiba-tiba dia terjerat, seolah begitu banyak maksud yang ada di dalam tatapannya. Sial! Taehyung hampir gila hanya dengan melihat matanya.

"Jadi Kim Taehyung, apa kamu mengenalku?" Ujarnya, begitu lembut dan menghanyutkan.

Taehyung tercekat, tatapan itu membuatnya tak bisa bernafas, "Lu tau nama gue dari mana?"

"Hehe, siapa yang nggak kenal kamu, si penyanyi terkenal." Ujar si pria bernama Jungkook itu terkekeh.

Taehyung diam, benar juga.

"Hei." Jungkook memanggil, "Boleh aku ngerokok?" Tanyanya. Taehyung menangguk, "Boleh. Minta juga dong, gue udah lama juga nggak ngerokok."

Jungkook menaikan satu alisnya tersenyum, kemudian mengeluarkan satu rokok dan mengapitnya di bibir, kemudian melemparkan bungkus rokok itu kepada pemuda di sebelahnya.

"Thanks." Jungkook hanya mengangguk, sembari membakar tembakau di bibirnya itu.

"Lighter?" Pintanya, segera Jungkook berikan di tangannya.

Membakar rokoknya, kemudian menghisapnya, puas sekali.

"Jadi, lu dari mana?" Tanya Taehyung membuka kembali sebuah topik pembicaraan, melupakan fakta bahwa jam terus berjalan, esok dia harus kembali kerja, dengan semua jadwal bagai neraka itu, tetapi tidak peduli, entah kenapa pria sebelahnya ini lebih menarik dibanding dengan tidurnya.

"Dari tempat yang sangat jauh. Sampai kamu nggak akan bisa meraihnya sebelum mati." Ujarnya, menatap lurus ke depan.

"Hah?"

Black Swan [Kookv/Kooktae]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz