Kemudian Minho melangkah menghampiri Jongki, meraih tubuh putra bungsunya mengambil alih gendongannya
Suzy pun ikut menghampiri, mengusap punggung bergetar Jake, lantas mengecup bahu Jake sayang.
"Taki cuma bercanda ya sayang, jangan diambil hati.
Taki kan juga masih saudara Jaeyun, udah dong nangisnya.
Nanti sesak, Daddy sama Mommy jadi sedih.
Emang Jaeyun mau ngelihat Mommy sama Daddy sedih?"
Masih dalam keadaan menangis kencang, Jake menggeleng cepat.
"ya udah berhenti dong."
Suara tangisan Jake memang terhenti, namun air matanya tak kunjung berhenti, bahkan sesengguknya kian terdengar.
"loh kok ngga berhenti juga."
Jake mengusap kasar air matanya dengan punggung tangannya.
Wajahnya benar-benar memerah, bahkan bibirnya terbuka tertutup mengambil nafas karna hidungnya terasa tersumbat.
"eng-ga hiks.. Ttau.. Hiks..
A-air mmh-matanya hiks.. Keluar.. Ter-teruuusss~" rengeknya yang seketika membuat Suzy dan Minho terkekeh gemas.
"ya udah.. Yuk mandi dulu.
Anak Mommy bau acem nih soalnya, seharian main diluar." ujar Suzy seraya mengendusi bahu berbalut kaos pink yang dikenakan Jake.
"Moooommmmyyyy~"
🌼🌼🌼
"Daddy ngga boleh kemana-mana!!" tekan Jake seraya memeluk erat leher Minho.
Memberikan tatapan sinis nan tajam, supaya Minho menuruti ucapannya.
"ngga boleh dekat-dekat sama si kaki-kaki itu."
Suzy yang tengah meng-apply masker diwajahnya sontak meloloskan tawanya.
Untung saja masker yang dikenakan masker kertas bukan bubuk, yakin langsung pecah jika ia tertawa sekencang ini.
"jangan ganti nama orang sembrangan, Boy.
He's name Taki not Kaki, itu ngga sopan.
Paham?"
Dengan lengkung bibir yang menurun Jake menganggukkan kepalanya.
"maaf Daddy."
"Bub.. Jaeyun cuma bercanda, Jangan diambil serius." ujar Suzy seraya kembali meneruskan kegiatan skincare malamnya.
"Daddy jangan dekat-dekat Taki ya..
Kalau Jeyun lihat Daddy dekat-dekat Taki, nanti Jeyun kabur dari mansion, mau?
Atau ngga Jeyun jadi anaknya Uncle tampan saja." ancam Jake yang dibalas kecupan gemas oleh Minho.
Part 30
Start from the beginning
