Jake segera beranjak berdiri, berlari memeluk erat tubuh Jay.
"Kak Jeyi.. Jeyun boleh kendarain sendiri?
Jeyun bisa kok naik motor, kan dulu sering balapan."
Jay mendengus kasar, memakaikan jaket kulit miliknya yang sangat kebesaran ditubuh Jake.
Lantas mengangkat tubuh Jake kedalam gendongan koalanya.
"No!
Adek, Kakak bonceng.
Jangan protes atau kita ngga berangkat sama sekali." tekan Jay saat melihat Jake hendak protes.
Raut wajah Jake seketika kembali merengut seperti beberapa jam yang lalu.
Ia memeluk leher Jay, lantas membenamkan wajahnya diceruk leher sang Kakak.
Jay mengusap penuh kasih punggung si mungil, memberikan kecupan penenang dipucuk kepala Jake.
Lantas melangkah kearah motornya yang terparkir.
Ia mendudukkan Jake diatas motor, membenarkan jaket yang membungkus tubuh simungil, kemudian menjawil gemas hidung bangirnya.
"Hans tolong helm." seru Jay menyuruh Hans yang setia berdiri dibelakangnya.
2 helm Hans berikan pada Jay, Jay mengambil salah satunya, memakainya lantas mengambil satunya lagi untuk dipakaikan kekepala Jake.
Jay terkekeh gemas saat helm yang dikenakan Jake beberapa kali merosot menutupi kedua matanya bahkan membentur pelan hidung bangirnya.
Beberapa kali dibenarkan oleh sipemilik kepalapun helm tersebut terus turun hingga membuatnya merengek.
Ingat bukan kalau dulu ketika balapan atau mengendarai motornya Jake kerap kali memakai hoodie, yang tudungnya ia pakai untuk menutupi kepalanya, supaya helm yang dikenakannya pas membungkus kepalanya.
"Kak Jeyiii~ helm-nya kebesaran." rengeknya seraya menahan helm yang terus saja menurun dan menganggu penglihatannya.
"kepalamu yang kekecilan, dek."
"ish! helm-nya aja yang besar.
udah ah ayo jalan." rengeknya lagi.
Jay menurunkan Jake dari motornya, beralih ia yang menaiki motor tersebut.
Lewat gerakan matanya, ia menyuruh Hans untuk menaikkan tubuh Jake diboncengannya.
"YEEEAAAYYYY~ SWEPI GO!!!" pekiknya begitu riang, jangan lupakan tangan kanannya yang terkepal diangkat setinggi mungkin, memberikan pose layaknya seorang superman.
"dek.. duduk yang bener, nanti jatuh." peringat Jay.
Jake membenarkan duduknya, memeluk erat perut Jay lantas menyandarkan pipi berlemaknya pada punggung berbalut jaket kulit milik Jay, hingga helm dikepalanya menjadi miring.
Sebelum Jay menjalankan motornya, Jake melambaikan tangannya kearah Hans dengan senyum lebarnya.
"dadah paman Hans~"
🌼🌼🌼
Jake melompat turun dari motor, lantas mendongakkan kepalanya, meminta Jay untuk melepas helm yang membungkus kepalanya.
"Kak Jeyi ngga asyik." ungkapnya kesal.
Selama dibukakan helm-nya oleh Jay, selama itu pula Jake bersidekap dada seraya menyorot sinis wajah Jay.
Jay sendiri justru meloloskan tawanya, mengusak rambut lepek Jake yang sudah terlepas dari helm.
Part 30
Start from the beginning
