Murid baru.

2 2 0
                                    

Pagi ini Jakarta kembali dituruni hujan. Rasanya hujan senang sekali menuruni kota ini, hampir setiap hari turun hujan padahal tidak lagi musim hujan. Ya apa boleh buat? Apa pun kondisi cuaca nya bukan berarti harus menghalangi kegiatan sehari hari bukan?

Bulan dan Bintang telah sampai disekolah sejak tadi. Mereka sudah masuk kedalam kelas dan duduk dengan nyaman di bangku mereka.

“Bintang” panggil Bulan.

“Apaan”

Bulan memandangi lapangan sekolahnya dari jendela tempat ia duduk. “Lo ngerasa gak si setiap turun hujan anak kelas tu selalu kesel”

Bintang ikut memandangi lapangan sekolahnya. “Mungkin menurut mereka hujan bisa mengganggu kegiatan”

“Menurut gue malah hujan itu gak mengganggu sama sekali. Malah bikin seneng. Menurut lo gimana? Bikin seneng atau bikin kesel?” tanya Bulan memalingkan wajahnya ke arah Bintang.

“Emm biasa aja sih, seneng banget engga tapi kesel juga engga” jawab Bintang lagi yang sedang memasukan airpods ke telinganya.

 Setelah melihat Bintang yang telah memakai airpods, itu sudah memberi sinyal kepada Bulan bahwa sebentar lagi Bintang akan terlelap.

Jam sudah menunjukan pukul 06.25 yang berarti 5 menit lagi bel akan berbunyi. Tapi Bulan belum menemukan tanda tanda kedatangan sahabatnya Mentari. Kenapa hanya Mentari yang di tunggu? Karena yang satu kelas dengan Bulan dan Bintang hanya Mentari. Mereka di kelas MIPA-B, Mars, Langit, dan Ken di kelas MIPA-C, Awan di MIPA-D, dan Rigel berada di kelas yang paling jauh yaitu MIPA-F.

06.30

Bel masuk telah berbunyi dan Mentari belum juga memasuki kelas. Bintang sudah terbangun dari tidurnya setelah Bulan cubit kedua pipinya. Hanya itu satu-satunya cara agar Bintang terbangun.

Tak berselang lama Bu Juliet atau biasa di sapa Madam memasuki kelas dengan membawa buku di tangannya.

“Selamat pagi anak anak Madam yang cantik dan ganteng” sapa Buk Jul dengan semangat.

“Pagiii Madam!”

Madam duduk di kursi guru dengan anggun. “Okee sebelum kita masuk ke pelajaran kita hari ini ada baiknya kita berdoa dulu ya anak- anak. Berdoa di mulai” ucap Madam dan diikuti oleh anak anak untuk berdoa.

Selesai berdoa, Madam langsung mengeluarkan spidol dari dalam tas nya dan menulis judul materi di papan.

Bulan yang masih fokus menatap luar jendela mendapati Mentari yang berjalan ditengah lapangan dengan memakai payung sambil menari nari. “Mampus lu Mentari. Menari nari lah sebelum dihukum Madam” batin Bulan.

Bulan tertawa kecil melihat tingkah sahabatmya itu. “Lihat tuh temen lo, udah telah bukannya cepet masuk kelas malah nari-nari di lapangan” Bulan menyikut lengan Bintang.

Bintang menatap lapangan yang menampilkan Mentari lalu menaikkan bahunya tak acuh.

Tak berselang lama akhirnya Mentari sampai di depan pintu kelas. Mentari langsung menutup payung nya dan mulai mengetuk pintu.

“Good morning Madam yang cantik dan baik hati, Mentari izin masuk ya Madam? Dingin banget Madam yaampun” ucap Mentari yang berdiri di depan pintu.

Tanpa melihat wajah Mentari, Madam menjawanb. “Mentari hari ini jangan masuk kelas Madam dulu ya. Jalankan dulu hukuman biasa yang Madam kasih ke murid yang telat”

Mentari di tolak mentah-mentah oleh Madam. Ini lah alasan kenapa murid di sekolah ini sangat takut terlambat ketika pelajaran Buk Juliet, karena hukuman yang diberikan sangat membuat murid malu. Yaitu meminta tanda tangan guru mata pelajaran yang mengajar dikelas lain. Dan kali ini giliran Mentari yang dihukum.

Beautiful Miracle || NCT DREAM. Donde viven las historias. Descúbrelo ahora