┈─𒀭 Lomba Memasak

467 47 78
                                    

LOMBA MEMASAK
ft. Ritsu, Rei, Anzu, Hiiro, Aira, Izumi,
Kaoru, Chiaki, Koga, Wataru, Eichi,
Hiyori, Niki
by :: yuunavy

Netra delima itu tertutup, melipat kedua tangan untuk menjadikannya bantal, si surai hitam mulai tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Netra delima itu tertutup, melipat kedua tangan untuk menjadikannya bantal, si surai hitam mulai tertidur. Ah, ralat. Berbaring sejenak. Mengistirahatkan tubuhnya yang lemas dari teriknya sang mentari dini hari.

Tidak banyak kegiatan yang dilakukannya, tapi entah mengapa badannya menunjukkan tanda-tanda lelah. Atau mungkin karena cuaca hari ini yang begitu panas? Entahlah, pemuda itu tak tahu dan tidak terlalu peduli.

Toh, yang dia inginkan hanya istirahat barang sejenak. Menghindar dari hiruk pikuk kepadatan manusia. Berharap untuk kali ini saja dirinya mendapat ketenangan sedikit lebih lama dari biasanya. Jikalau pun ada yang menghampiri dan mengganggu tidur tenangnya, tak akan dinotis oleh ia sendiri.

Oh, pengecualian untuk manusia yang bernama Isara Mao.

"Ritsuuuu, kakakmu telah dataangg~♡"

Serius? Dari sekian banyak manusia di bumi ini, mengapa harus orang itu yang membangunkannya? Kenapa? Kenapaaa?

"Kok kakak dikacangin?" :(

"Seperti ada suara, tapi tak ada wujud. Ada setan di siang hari." ucapan dari lelaki pemegang status 'adik kandung' nya mampu membuat seorang Sakuma Rei pundung.

Tidak dinotis doi sudah biasa, tapi pernah ga sih kalian ga dinotis adik sendiri? Rasanya ... [SENSOR] banget.

"Ritsu, selamat siang." Surai cokelat muda tertangkap iris merahnya. Tetap pada posisi berbaring, lelaki yang dipanggil Ritsu tersebut perlahan membuka matanya.

"Oh, siang."

"Um─maaf mengganggu tidurmu, tapi tak keberatan untuk berbicara sebentar denganku?" Anzu bertanya pelan. Sedikit melirik pada Rei yang masih pundung di bawah pohon menarik simpatinya.

'Kasihan, mana udah tua.'

Ritsu bangun dari tidurnya, duduk dengan bersandar pada satu-satunya pohon yang ada di tempat tersebut. Menatap balik si gadis yang saat ini sibuk membersihkan rambutnya dari daun daun yang berjatuhan.

"Tentu, apa yang ingin kau bicarakan?"

"Ah, soal itu ... Sudah mendengar tentang perlombaan 17an?" Anzu melontarkan pertanyaan balik.

Sebagai respon, Ritsu menggeleng untuk pertanyaan yang ditujukan padanya.

"Nacchan dan Suuchan ramai membicarakan tentang perlombaan itu, tapi lebih detailnya aku tidak tahu."

"Untuk memeriahkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus nanti, aku beserta panitia yang lain setuju untuk mengadakan perlombaan.

Hasil pengacakan menunjukkan jika nama Ritsu masuk untuk lomba masak bersama Oogami Koga dalam kelompok 1. Karena lombanya baru dimulai besok, hari ini kalian akan dipersilahkan untuk menentukan masakan apa yang akan dibawakan besok.

𝘀𝗽𝗲𝗰𝗶𝗮𝗹 𝗽𝗿𝗼𝗷𝗲𝗰𝘁 ; independence day!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang