RETURN [Jaemyang]

Chapter 18 : Deep Talk w/ Lucas

Yangyang mulai merasa gugup, bahkan dia mulai berkeringat dingin. "L-lo sejak kapan disini?" Ujarnya terbata.

"Kenapa obat ini ada disini lagi?" Lucas bertanya langsung tanpa menjawab pertanyaan Yangyang.

Yangyang tidak bergeming sedikitpun ditempatnya, dia hanya memainkan jarinya yang saling bertaut menandakan anak itu sedang gelisah.

"Jawab Liu Yangyang." Suara Lucas semakin dalam saat berucap.

Lucas benar benar bingung sekaligus khawatir saat melihat obat yang sudah lama tidak pernah Yangyang konsumsi, tiba tiba saja berada di kamar Yangyang lagi. Setahu Lucas, adiknya sudah berhenti meminum obat itu sejak Yangyang pulang ke Taiwan bersamanya dulu. Sebenarnya apa yang terjadi sehingga Yangyang memilih untuk kembali mengonsumsi itu setelah sekian lama?

"I-itu.. Gue.. Emm." Yangyang menggigit bibirnya dan terus menghindari tatapan tajam kakaknya yang menatap lurus kedalam matanya. Ia takut, apalagi setelah mendengar nada rendah sang kakak.

Karena tidak kunjung mendapat jawaban dari adiknya, Lucas mulai mendudukkan diri di samping kasur untuk mendekati sang adik yang masih menundukkan wajahnya dalam.

"Dek, jujur sama gue ya? Please." Ucapannya terdengar lembut, Lucas benar benar ingin mengetahui masalah yang sedang menimpa adiknya.

Karena Yangyang tidak kuat menutupi rahasia dari kakaknya, ia mulai membuka suara untuk bercerita. "Bang, trauma gue.. balik lagi."

Lucas terkejut bukan main. Bagaimana bisa?

Belum sempat membuka mulut untuk bertanya, adiknya sudah mulai melanjutkan ceritanya lagi.

"Karena itu gue jadi gabisa tidur, gue selalu kepikiran sama kejadian dulu tiap kali gue nutup mata. Makanya.. gue konsumsi obat itu lagi biar gue bisa tidur nyenyak tanpa harus inget inget kejadian hari itu." Sebuah tarikan nafas panjang menjadi penutup ucapannya. Rasanya sedikit sulit untuk menceritakan semua itu pada kakaknya, entah kenapa.

Lucas masih terus terdiam, mencoba menghalau rasa sesak yang menghantam dadanya setelah mendengar penjelasan sang adik. Lucas juga tiba tiba saja teringat akan hari dimana adiknya terus terusan menangis ditengah tidurnya sehingga anak itu harus meminum pil tidur setiap malam demi mendapat ketenangan saat dirinya terlelap.

"Kenapa bisa balik?"

Setelah kembali menarik nafas dalam, Yangyang memulai ceritanya lagi. "Jaemin, dia yang bikin trauma gue balik. Dan dia lakuin itu karena... Lo udah celakain Jeno.." Ucapnya takut takut, masih sambil memainkan jari jarinya gelisah.

"Bang Lucas, tolong bilang sama gue kalau yang celakain Jeno itu bukan lo." Yangyang mencoba menatap mata Lucas, ingin melihat kejujuran dari jawaban kakaknya.

Bukannya langsung menjawab, Lucas malah terdiam selama beberapa saat setelah mendengar perkataan Yangyang. Langsung saja Lucas menundukkan kepalanya dalam.

"Sorry dek."

Yangyang tahu maksud dari jawaban kakaknya. Jawaban itu membuatnya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Jujur Yangyang merasa sedikit kecewa dengan jawaban Lucas. Bukan itu yang ingin dia dengar. Yangyang tidak bisa mempercayai nya.

Setelah beberapa menit menundukkan kepalanya, Lucas langsung saja menggenggam tangan Yangyang dengan kedua tangannya yang besar. Rasanya hangat, tapi suasana tidak mengenakkan yang terjadi di antara mereka membuat genggaman itu terasa dingin. Lucas menatap lurus kearah Yangyang.

"Tapi sumpah demi apapun, gue ga sengaja dek. Dari awal start Jeno selalu mimpin balapan dan jarak gue sama Jeno ga terlalu jauh. Sampe waktu di tikungan, motor dia tiba tiba jadi lambat, dengan kecepatan motor gue yang tinggi, gue gabisa ngehindarin motor Jeno yang ada di tengah sirkuit dan langsung reflek tendang motornya sampe... Jeno dan motornya kepental jauh. Gue.. gue sendiri juga kaget dek, tapi waktu gue mau balik buat nyusul Jeno, rem motor gue blong, gue gabisa berhenti dan cuma bisa lanjut jalan." Jelas Lucas panjang lebar. Mata besarnya terlihat mengkilap, sepertinya Lucas sedang menahan tangis.