13 | Dancing In The Rain

50 18 1
                                    

"Cie udah gak sedih lagi," Lucas berujar tenang saat memasuki kelas. Lalu langsung duduk di kursinya. Yuqi udah berangkat duluan daritadi.

Mendengar ejekan Lucas yang tadi membuat Yuqi berdecih kesal tapi tak ayal tersenyum sekilas.

Yuqi sebenarnya masih malu kalo harus bertatapan dengan Lucas, mengingat bagaimana kemarin dia menangis sesenggukan di bahu cowok itu. Tapi Karena mereka duduk sebangku harus gimana lagi, mau menghindar juga pasti bakal ketemu.

Ok, kayanya perlu dilanjutin tentang yang kemarin waktu mereka bolos bareng. Tahu gak yang terjadi setelahnya? Mereka gak balik lagi ke sekolah. Dan yang ngajak bolos sampai sore tuh Yuqi. Untung aja nih pak Mino baik banget orangnya, mereka gak kena hukum dong, cuma dikasih tambahan tugas aja. Asli kalo BK tau mah bisa abis mereka.

Terus beliau percaya aja lagi kalo mereka gak balik ke sekolah gara-gara motornya Lucas bermasalah saat di jalan, biasalah Lord Kiming akhirnya yang jadi alasan dengan sejuta alibi dari Lucas.

Ok, langsung balik aja di lorong waktu yang kemarin saat di depan minimarket,

Lucas masih diam tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Yuqi yang juga diam, tapi diam yang kosong saat menatap pria itu berjongkok di depan anak kecil yang dipanggil Arsena tadi.

"Kamu gak papa?"

Anak kecil itu menjawab sambil menangis. Lucas yang mencoba mencairkan suasana akhirnya berujar dengan sedikit ragu.

"Maaf om, kita gak sengaja tadi"

Habis bilang kaya tadi, Lucas cuma dapat lirikan acuh. Sialan, sok iye banget. Dalam hatinya Lucas senewen.

"Ayah...."

Lucas lagi-lagi dibuat bingung saat Yuqi memanggil laki-laki itu dengan sebutan ayah. Tapi si laki-laki masih acuh dan akan beranjak pergi dengan anaknya.

"Ayah ini Yuqi," kata Yuqi sedikit berteriak saat laki-laki itu berjalan pergi bersama anaknya ke mobil.

Ada sedikit rasa aneh dibenak Lucas melihat Yuqi yang seperti itu.

"Ayah," Yuqi memanggilnya lagi, kali ini dengan isakan. Dan itu membuat laki-laki tadi menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke belakang.

"Tolong jangan ganggu hidup saya lagi," ujar laki-laki itu. Lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Yuqi mematung. Raut wajahnya gamang.

"Qi?" Lucas memanggil pelan nama temannya itu. Tangannya barusan hinggap di bahu Yuqi, mencoba mencari kesadaran pada cewek di hadapannya yang sekarang tak berkutik.

"Lo gak papa?"

Bukannya menjawab, Yuqi justru menangis. Lucas jadi tambah bingung, dia udah sering sih liat cewek nangis. Tapi ini Yuqi. Dia harus gimana? Baru pertama kali juga dia ngeliat si mei-mei nangis.

Suara tangisan Yuqi memecah kesemrawutan di pikiran Lucas. Reflek aja dia narik kepala Yuqi ke bahu nya. Tujuan sih biar suara tangisnya bisa sedikit redam, malu woy banyak yang ngeliatin. Kalo yang gak tahu sih bakal ngiranya Lucas habis berantem sama pacarnya, Yuqi maksudnya.

"Udah tenang?" Tanya Lucas saat yang terdengar hanya suara sesenggukan Yuqi.

Setelah itu Lucas mengajak Yuqi untuk kembali ke sekolah. Tapi belum juga Lucas beranjak, Yuqi sudah kembali menarik tangannya.

"Gue lagi mau bolos," ujar Yuqi yang membuat Lucas heran.

Katanya dia gak mau catatan absensinya tercoreng, gimana sih? Cewek emang gak bisa ditebak!

////

"Jadi, mereka dulu tuh mba¹," ujar Yuqi, kini keadaannya sudah cukup tenang. Saat berujar tadi pun tak tampak kesedihan lagi di wajahnya.

Fluktuasi GlukosaWhere stories live. Discover now