"Sudah sana kau susul Haechan."

Pria itu menghela nafas panjang sebelum dia berjalan menyusul Haechan ke ruangannya.

Tok tok







"Hae─"

Baru saja dia membuka pintu, Haechan sudah melompat ke arahnya, memeluk leher pria itu erat-erat dengan kedua kakinya melingkar di pinggangnya. Yang Jeno dengar selanjutnya adalah suara isak tangis wanita itu lalu ceruk lehernya dirasa mulai bahasa dengan air mata Haechan. Mencegah ada orang yang melihat mereka seperti itu, terutama di Gangneung ada Yangyang yang seperti hantu tiba-tiba muncul dengan ponselnya, maka Jeno menutup pintu ruangan dengan kakinya dan menguncinya sebelum dia mendudukkan diri di sofa dengan Haechan yang berada di pangkuannya. Benar yang dikatakan Johnny waktu itu kepadanya. Haechan bisa berkali-kali lipat lebih manja dan cengeng.

"Kalau kau mau kau bisa ikut denganku ke Seoul, tinggal beberapa hari selama persiapanku ujian lalu aku akan mengantarmu kembali ke Gangneung pada hari sabtu. Itu artinya kita punya 3 hari untuk menghabiskan waktu bersama."

Haechan menggelengkan kepalanya.

"Tidak, nanti kau tidak bisa fokus belajar."

"Aku malah jadi tidak fokus belajar kalau kau merengek seperti ini, noona... katakan, kau ingin aku bagaimana supaya kau tidak menangis lagi?"

"Kau tidak perlu melakukan apa-apa, hanya tetap seperti ini saja selama beberapa menit. Aku akan baik-baik saja setelah itu."

Jeno pun menuruti perkataan Haechan dengan membiarkan wanita itu menangis, mungkin ini efek ditinggal LDR padahal baru beberapa hari jadian, masih bisa dimaklumi. Siapa yang tidak sedih kalau harus tinggal terpisah dengan orang yang disayang kan? Pasti menangis juga.

"Jangan lewatkan jam makanmu noona, aku akan terus memantaumu. Istirahat juga. Aku tahu kau orang tersibuk di Gangneung tapi sekarang sudah ada Taeyong hyung yang adalah GS juga. Kau tidak perlu melakukan semua pekerjaannya seorang diri. Aku ingin kau lebih banyak beristirahat. Dengar kan, noona?"

"Hm,"

"Haechan noona, bisa lihat aku sebentar?"

Haechan mengangkat wajahnya menatap Jeno dengan matanya yang sembap. Pria itu tersenyum dengan manisnya.

"Aku sudah mengatakannya semalam tapi aku akan mengatakannya lagi mumpung kau sudah dalam keadaan sadar. Aku menyayangimu, aku akan sangat merindukanmu."

"Jangan menatapku begituu... aku akan menangis lagi kalau kau menatapku seperti itu hueee"

"Astaga noona, hancur sudah image antagonismu. Kau benar-benar terlihat seperti bayi sekarang."

"Hanya padamu hiks hiks"

"Tentu saja. Aku akan marah besar kalau kau bertingkah seperti ini di depan pria lain, Yangyang sekali pun."

Haechan tertawa kecil mendengar nama Yangyang disebut. Walau Yangyang bukanlah ancaman tapi tetap saja dia tidak mau Haechan bertingkah manja di depan pria lain selain dia, pokoknya hanya boleh ke dia. Ya, Johnny dan Myungho tidak terhitung. Bisa mati digorok dia kalau sampai dia melarang Haechan manja kepada dua pria itu juga.

"Jangan tertawa noona, aku serius."

"Baiklah, baiklah... Aish! Aku tidak jadi menangis karenamu!"

"Ya sudah makanya tidak usah menangis lagi. Bagaimana kau akan berhadapan pasien dengan mata sembap seperti ini? Orang-orang akan berpikir aku menyakitimu hingga kau menangis."

Stuck With You (Switch Vers.) • NoHyuck •Where stories live. Discover now