part 2 (di kampus)

24 6 6
                                    

"Pak kami pulang dulu ya," Ucap ku ke pak karno yang dari tadi membereskan kursi.

"Iya nak, hati hati di jalan" Jawabnya.

Kami pun pergi meninggalkan kantin, tanpa disadari kami sudah berada di kantin selama 2 jam, berarti sekarang hampir jam 6 malam.

Kami semua berkumpul di parkiran sebentar untuk membahas tentang rencana yang kami akan kerjakan wekend ini.

"Yakin ya mau ke pedesaan itu? Kayaknya angker deh" Tanya jeni yang sepertinya takut akan hal yang berbau mistis.

Kami pun terdiam beberapa saat sampai akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pedesaan itu.

"Yaudah deh, daripada nggak ngapa ngapain, mending cari tempat yang antimainstream" Ujar yuda yang seakan akan tak memperdulikan hal hal yang buruk di sana.

"Oke deh, intinya sekarang udah ada tempat yang kita tuju dan kita harus siapin mental" Ucap ku dengan muka serius.

Kami berpisah di parkiran itu untuk segera pulang ke rumah masing-masing.

"Jeni pulang dulu ya semua, byee" Jeni segera masuk ke mobil diikuti nadia.

Kami pun beranjak ke kendaraan masing-masing.

"Oke sekarang mau pulang dulu atau gimana nih" Tanyaku ke dua orang wanita ini.

"Bentar, aku mau cari tau hal kelam yang ada di pemukiman itu, kan serem kalau kita asal masuk aja" Kata nadia.

"Bener juga sih, nanti kasih tau ke anak anak deh, sekalian VCS" Kata jeni.

Kami pun melanjutkan perjalanan ke rumah, hari menunjukkan pukul 18:13.

"Ehh bentar deh" Ucap nadia dengan ekspresi terkejut.

"Apaan nad" Tanyaku.

"Katanya di desa itu pernah ada kejadian yang menyebabkan banyak warga yang mati, itu akibat dari seorang warga yang memanggil arwah sangat mengerikan disana, "ujar nadia sepertinya terkejut.

" Serem juga sih, nanti kalau kita hilang gimana,? Pertanyaan ku yang membuat mereka ketakutan.

"Jangan gitu ihh, kan tujuan kita untuk refresing doang, jangan aneh aneh deh" Jawab jeni ketakutan.

"Katanya cewek tangguh kok takut hantu si🤣🤣" Ku Jawab dengan nada ejekan.

"Ya tapi ini soal nyawa lho" Jawab jeni tegas.

"Hhhh,insyaallah nggak ada masalah apa apa" Jawab ku agar tidak ada lagi ketakutan di diri jeni.

Bla bla bla celotehan jeni pun terdengar selama di perjalanan.
Aku dan nadia yang tak tahan mendengarnya langsung menghidupkan musik lumayan keras.

Akhirnya gang rumah jeni sudah dekat dan sesegera mungkin ku antar jeni agar tak lagi berisik.

"Jen, dah sampai nih, keluar gih" Ucap ku.

"Jadi ceritanya ngusir jeni nih" Jawaban yang sangat jutek.

"Bercanda kok Jen, hhh sekarang udh malem, pulang ya cantik" Ku Jawab dengan sangat lembut.

"Hmmm, iya deh, assalamu'alaikum semua"

"Waalaikumsalam" Jawab ku serentak dengan nadia.

Kemudian jeni keluar mobil dan kami langsung pulang sebelum malam semakin larut,diperjalanan kami hanya diam sambil mendengarkan lagu kesukaan Nadia.

"nad"

"Apa? " Nadia langsung menjawab perkataan ku,

"Gajadi deh, hehe" Padahal di benakku ingin bertanya ke nadia, kenapa dia berpikiran untuk melakukan hal gila itu, apakah dia sebelumnya pernah memasuki pemukiman hantu atau sebagainya.

Nadia pun melihat ku dengan tatapan penuh tanya, mungkin dia tau apa yang akan aku tanyakan, I don't know.

"Ehh ini udah masuk gang rumah aku nih, sekalian mampir aja, soalnya aku mau bahas yang tadi juga" Sepertinya nadia sangat senang ingin berkemah di desa itu, mungkin nadia ingin menambah cerita seram di hidupnya.

"Yaudah, tapi nanti nggak kita berdua aja yg berdiskusi, anak anak lain juga, ajak vc aja" Jawab ku.

"Oke deh"nadia membalas perkataanku.

Setelah beberapa saat kami pun sampai di kediaman nadia.

" Oke, nanti parkirnya disitu aja biar nggak ribet "

"Oke deh"

Setelah memarkirkan mobil, aku langsung turun bersamaan dengan nadia, setelah itu kami menuju ke pintu tuk masuk langsung ke rumah itu, dari depan tampak gelap karena sudah sedari pagi kami pergi.

Nadia membukakan pintu lalu menghidupkan lampu tengah ruangan itu.

"Aku yg telfon anak anak"

"Oke, aku mau ganti baju dulu, mau minum gak? Tanya nadia.

" Hmm boleh deh, "jawab ku.

Nadia pun ke dapur sebentar tuk mengambilkan air putih, setelah beberapa saat nadia kembali ke ruang tamu.

" Ini minumnya "

"Makasih ya" Jawab ku setelah menerima air itu, setelah meneguk air aku langsung mengambil laptop tuk menghubungi yang lain.

Percakapan pun dimulai,

forest of deathWhere stories live. Discover now