No.3 : Night, Wine, and Wind

72 2 7
                                    

#Euluc

"Aku tidak menerima pesanan dari anak di bawah umur, Aether

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak menerima pesanan dari anak di bawah umur, Aether." tegas seorang bartender dari balik counter, sekilas begitu si orang yang dipanggil masuk bersama makanan cadangannya yang bisa terbang.

Seraya mendekat ke si bartender, Aether pun membalas dengan raut malas "Tapi, aku ke sini hanya untuk jus anggur."

"Dia benar! Lagi pula, tuan Diluc seperti tidak tahu kami saja." si makanan terbang menambahkan.

Dengusan lepas dari bibir Diluc yang arogansinya lebih ringan malam itu. Agaknya, kesan kasual kini lebih sering nampak di muka kala Aether hadir di kedai, sebagaimana dia menyapa kawan sebaya. "Sapaan sekilas. Tidak lebih. Jus anggur saja kalau begitu, ya?"

Dengan itu, malam pun berjalan dengan Aether, Paimon, dan Diluc berbincang ringan prihal Ludi Harpastum yang tidak lama lagi akan menyapu angin Mondstadt dengan nuansa festival untuk yang kesekian kalinya pada tahun itu. Sempat tersisip perbincangan mengenai Pavilion Yuehai, tapi tidak berlangsung lama, karena Aether yang merasa Diluc akan memukulnya jika dia tahu pelaku kerusakan ada di depan mata. Paimon hampir membocorkan itu, tapi Aether dengan sigap menangkap mulut Paimon sebelum tehnya tumpah.

Sekian kata bertukar, Aether dan Paimon pun pulang dengan botol ekstra untuk Lumine. Malam masih jauh untuk bar tutup, jadi Diluc pun menetap di sana selagi belum adanya tanda-tanda bahaya yang menghantui malam. Jika pun ada satu hal tak biasa yang datang malam itu, maka kehadiran dua sosok dewasa asal Liyue adalah kejutan kecil yang cukup menaruh perhatiannya. Apalagi, salah satu dari keduanya merupakan sosok yang sangat amat di kenal, bahkan hingga ke Mondstadt. Namun, kehadiran mereka pun tidak begitu lama. Mungkin ada satu jam mereka berbincang tentang buah dan dandelian, sebelum akhirnya beranjak dari bar dengan perbincangan yang nampaknya belum juga usai.

Rata-rata pelanggan Angels' Share memanglah begitu. Mereka merehatkan kaki sejenak dengan wine dan cemilan seraya mengobrol bersama, lalu begitu topik usai atau malam semakin larut, mereka pun pulang denga mora tergeletak di atas meja. Hanya satu orang yang Diluc tahu datang seorang diri hanya untuk mabuk di pojokan. Biasanya dia mengawali malam di Cat's Tail, tapi larutnya selalu berakhir di Angels' Share.

Eula Lawrence, perempuan paling dijauhi di Mondstadt, terima kasih berkat latar belakang keluarga serta sifatnya tidak selalu bisa jujur pada orang lain.

"Boss." Salah seorang bawahan Diluc menghampiri, menunjuk pada Eula yang telah lunglai di depan meja. "Sepertinya dia sudah mencapai batasnya. Bagaimana?"

Biasanya, Diluc akan meminta Amber untuk menjemput Eula pulang. Tapi, malam itu Amber sedang ditugaskan mengawal perwakilan Mondstadt ke Inazuma yang baru saja kembali membuka diri. Sempat terlintas dalam benak untuk meminta bantuan Jean, tapi itu hanya akan membuat maniak kerja itu semakin lelah.

"Mau bagaimana lagi." Pundak bawahannya pun ditepuk, "Bisa tolong jaga bar sampai aku kembali?"

"Ah, tentu saja! Mohon bantuannya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A List of Things I Love About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang