No.2 : Bunga Tidak Bisa Mengakar ke Batu

174 12 15
                                    

#Zhongguang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#Zhongguang

Pada dasarnya, Morax adalah makhluk pagi yang dalam banyak arti tertata segala macam urusan hidupnya. Terkhusus, ketika dia memutuskan untuk pensiun sebagai Archon dan menghabiskan sisa hidupnya dengan mengemban nama Zhongli. Pagi seorang Zhongli pun tidak banyak berbeda dengan warga Liyue pada umumnya. Bermodalkan pakaian santai yang nyaman dipakai, dalam hal ini, kaos bertuliskan kanji 'masa tua' dan celana panjang berwarna gelap. Tidak lupa, secangkir teh di tangan sebagai pembuka hari. Sang mantan Archon Geo menghabiskan waktu tidak bergunanya itu seraya menunggu waktu hingga dia harus menyumpal telinga di tempat kerja.

"Aku yang mulia..." rupanya, mengingat tentang direktur koperasi penyambut mayat saja sudah lebih dari cukup untuk menaikkan bulu kuduknya.

Suara bel pun mengalihkan perhatian. Tidak ada sahutan ataupun salam dari balik pintu terdengar, tapi suara bel itu secara konstan berbunyi, menandakan kehadiran tamu yang terkesan tidak sabaran.

"Tunggu sebentar, aku ke sana." sahut Zhongli, sebelum membuka pintu dan terkejut akan siapa yang tampil pada pagi itu. "Ho... Apa yang membawa Sang Tianquan ke kediamanku sepagi ini?"

Pertanyaan Zhongli itu tidak dijawab Ningguang dengan kata-kata, melainkan dengan sebuah selebaran yang ditariknya dari udara kosong. Itu adalah surat tuntutan atas rusaknya Pavilion Yuehai oleh seorang anggota Fatui dan seorang anak muda berambut pirang. Sesaat itu juga, Zhongli pun paham akan keadaannya dan membuka pintu rumahnya lebar-lebar, mempersilakan Sang Tianquan masuk.

Secangkir teh disedu dan dituangkan pada Ningguang yang nampak datar sedari tadi, tanpa berkata maupun menunjukkan perubahan ekspresi signifikan. Hingga Zhongli duduk bersebrangan dengannya di ruang makan yang tidak begitu besar itu, Ningguang baru buka suara.

"Teman Snezhnayamu itu dan anak yang seharusnya menjadi penyalamat Liyue, keduanya terlibat pertengkaran hebat yang mengakibatkan kerusakan properti di sana-sini. Ada sesuatu yang ingin kamu katakan atas kelakuan dua orang yang dikenal dekat denganmu itu?  Zhongli."

"Soal Aether itu benar, tapi kamu salah soal Childe."

"Hah?"

"Childe bukan temanku. Dia hanya membantu meringankan keuanganku."

Ningguang spontan menepuk jidatnya sendiri, "Apapun hubungan kalian itu. Anggap saja dia dompet." helaan nafas pun lepas dari bibir Ningguang. Alisnya seperti ingin copot, "Pokoknya kami tidak akan menutup mata atas ini. Entah dia seorang Fatui atau pahlawan dari jauh, tuntutan tetap tuntutan. Sebagai Tianquan dari Liyue Qixing, aku tidak akan menutup mata dari pelanggaran kontrak ini."

"Ho..." Terangkatlah alis Zhongli bersama senyum kagum mendengar itu dari bibir Ningguang, "Lalu, yang kamu inginkan dariku soal mereka itu adalah..."

"Mora."

"Tidak ada, kalau itu. Kamu pikir, aku ini wali mereka apa?"

"Mereka berdua bukan warga Liyue, jadi hukum biasa tidak bisa diberlakukan. Biaya perbaikan atas kerusakan pavilion juga bukannya sedikit. Itu sebabnya Zhongli, kamu sebagai warga yang dekat dengan mereka seharusnya memperingatkan mereka sejak awal dan jika bisa membawa mereka ke meja hijau dalam waktu dekat, atau..."

A List of Things I Love About YouWhere stories live. Discover now