Acara?

82 5 0
                                    

HELLO! don't forget happy!

.
.
.
.

Heeseung menatap buku didepannya sesekali tersenyum, disampingnya ada sang adik yang terlihat senang membaca buku anak anak.

"Niki...."
Heeseung bergumam sambil menatap ke arah sang adik.

"Ya kak?"
Jawabnya sambil bangun dari duduknya.

"Tidak apa, lanjutkan membacamu"

.
.
.
.

BRAK!

Suara pintu dibuka kasar tidak membuat Heeseung menutup bukunya, seakan dia terbiasa dengan keadaan seperti ini, dia memilih membalik halaman sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi goyang.

"HEYOOO"
teriak seorang perempuan sambil berlari menuju Heeseung dan menubrukan tubuhnya.

"tuan putri tidak boleh berteriak dan berlarian Ella..."
Heeseung terkekeh dan meletakan bukunya disamping tubuhnya.

Ella hanya merengut sambil mengusalkan wajahnya dileher sang kakak.

"hey Heeseung... aku bertemu dengan ayah tadi"
Ella menjauh dari tubuh Heeseung dan menepuk pelan bahu Heeseung.

"apa katanya?"
Heeseung menatap sang adik dengan tatapan seakan dirinya sudah siap.

"hmm ayah hanya mengatakan bahwa acara penobatan kita dimajukan, besok. "
Ella tersenyum dengan sangat manis

Heeseung terdiam menatap Ella. Penobatan tanda bahwa salah satu dari mereka akan bertemu dengan pasangan takdir mereka dan sepertinya Heeseung akan bertemu dengannya.

"Aku akan berbicara dengan ayah, Ella kau... menjauhlah dari paman Huening sementara waktu"
Heeseung bertitah dengan tenang sebelum bangkit dari duduknya.

.
.

"tidak bisa Heeseung. acara penobatan akan tetap pada tanggalnya tidak ada pengunduran."
Hooseok menatap anak sulungnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"ayah... aku dan Ella belum siap, bahkan kami masih terlalu muda untuk ini"
Heeseung menundukan kepalanya, dia tidak akan bisa mengalahkan intimidasi dari sang ayah.

"aku hanya menobatkan kalian menjadi pangeran dan putri Heeseung, bukan membuka ajang untuk menjodohkan kalian, buang pikiran itu percaya pada ayah, kau mengerti. "
Hooseok membuat keputusan dengan titahnya membuat pola tangan mengusir sang anak dari ruangannya.

"baik raja saya mengerti, saya pamit keluar dari ruangan"
Heeseung membungkuk sebelum berjalan keluar ruangan sang ayah.

sungguh Heeseung ketakutan sekarang.

.

.
.
.
.

Heeseung menatap dirinya yang sudah tampan dengan setelan putih.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RAIN - JAKEHEE Where stories live. Discover now