Prolog

3 0 0
                                    

Kakek adalah businessman pertama di kampung halamannya, Karimun. Dimulai dari jual karpet dan kelapa ke negeri seberang (Singapore), lalu menjadi jual perabotan, hingga akhirnya ia membangun hotel pertama di Karimun. Hotel itu terus berkembang, hingga akhirnya menjadi hotel yang terkenal, mengalahkan pesaing-pesaingnya. Hotel itu kini memiliki cabang-cabang di seluruh Indonesia. Dan masih berdiri hingga saat ini.

Tetapi sebelum itu semua, kakek menikah dengan nenek. Nenek adalah satu-satunya keluarga yang menemani kakek dari nol, disaat keluarga lainnya lebih memilih kakek untuk tetap menjadi petani kelapa. Nenek juga punya restoran sekarang karena desakan kakek dan juga masakan nenek enak sekali. Walau tidak sampai membuka cabang, tetapi setiap harinya selalu ramai sampai dikenal sebagai ciri khas Karimun.

Dan ketika kakek sudah mulai sakit-sakitan, ia menyerahkan bisnisnya ke Ayahku. Ayahku yang sudah berusaha keras kuliah jadi dokter spesialis bedah, terpaksa membuang itu semua dan mengurus bisnis kakekku. Aku merasa kasihan sama Ayah, karena menjadi dokter adalah mimpi ayah. Ayah terima saja. Tidak ada protes. Entah apa alasannya.

Mengapa tidak diberikan saja kepada saudara Ayah yang lain? Contohnya Om Madar—iya, namanya beneran Madar. Padahal Om Madar sudah rela sekolah khusus perhotelan terbaik demi melanjutkan hotel. Walaupun gelarnya masih D3, pengetahuannya tentang perhotelan dan cara mengurusnya sangat luas. Aku bilang begini karena setiap kali Om Madar berbicara tentang perhotelan, aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Oke, mungkin mengerti sedikit setelah dijelaskan lagi oleh adikku. Tapi yang jelas, Om Madar benar-benar berniat untuk melanjutkan bisnis Kakek.

Tapi kalian mau tahu alasannya kenapa? Karena Ayah anak pertama. Ya, itu alasannya. Menurut kakek, anak pertama adalah panutan dan tulang punggung bagi adik-adiknya. Anak pertama dianggap lebih pintar dalam melakukan segala hal. Anak pertama juga harus membawa kebanggaan keluarga, dengan kata lain hotelnya. Dan ternyata, Ayahku memang begitu. Dia terkenal pintar dan berprestasi di sekolahnya (SD, SMP dan SMA)—menurut testimoni Tante Nayla dan Mamaku. Ayah juga seorang dokter, saat ini sedang melanjutkan spesialis bedah. Jadi tak terbayang betapa pintarnya Ayah. Sehingga, mitos-mitos mengenai anak pertama bisa berlaku terhadap Ayah. Dan karena Ayahku adalah anak pertama di keluarga ini, beliau memberikan bisnisnya kepada ayah. Sementara Om Madar? Dia adalah anak ketiga. Kalaupun sesuatu terjadi kepada Ayah, hotel tersebut akan diberikan ke Tante Nayla—anak kedua.

Dan ayah, kelak harus memberikannya kepadaku, Si Anak Pertama. Jadi tidak peduli aku mau atau tidak, ketika aku lulus SMA, aku harus masuk jurusan yang berhubungan dengan mengurus hotel, belajar untuk siap-siap mengambil alih perusahaan kakek.

Menyebalkan? Jelas. Tapi, siapa yang peduli? Tidak ada. Sekarang aku tahu kenapa semua anggota keluargaku begitu memanjakan aku. Karena mereka ingin aku yang mewarisi hotel keparat itu.

Aku tidak peduli apakah ayahku benci dengan pekerjaannya saat ini. Aku tidak mau mengikuti Ayah yang harus meninggalkan gelar spesialis yang sudah susah payah ia kejar hanya untuk mengurus hotel. Aku tidak ingin jadi pengurus hotel. Aku hanya ingin menjadi atlet. Tapi tentu saja, ketika aku mengutarakan hal itu, jawabannya tidak pernah jauh-jauh dari "Atlet itu dibayar ga? Gajinya berapa? Masih gedean gaji di hotel Kakek." Dan bla bla bla...

Ugh, aku ingin mengumpat! KALIAN SEMUA ANJ-

Eh tunggu, kalo ketahuan adek bisa diaduin. Ulangi, ulangi...

Ugh, AKU INGIN PINDAH DUNIAAA!

Oh, ya, aku baru sadar ini monolog. Jadi siapa yang akan dengar?

***

Bismillah...

Hallo semuaa.. I'm Baack

Kali ini dengan cerita baruuu

Mungkin update akan lambat, karena kesibukan di dunia nyata. Tapi aku akan berusaha sampai novel ini selesai!

By the way, ini sudah saya posting di lapak lain jugaaa

Semoga ga ada masalah... haha... *beneran berharap*

Anyway, like dan follow yaa!

Terima kasih #SalamMelayu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Welcome to (your) Another WorldWhere stories live. Discover now