>> SIDE STORY (NOMIN : 07)

Mulai dari awal
                                    

Untungnya, tak lama dari situ suami wanita itu juga ambulance yang  dipesannya tadi sampai di lingkungan kumuh itu. Tubuh kecil Jaemin segera digendong oleh pamannya lalu dibawa ke rumah sakit.

 Tubuh kecil Jaemin segera digendong oleh pamannya lalu dibawa ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, keadaan Jaemin semakin membaik. Gadis itu cukup bersyukur karena bisa juga dia istirahat dari siksaan kedua orangtuanya, walau gadis itu merasa tidak enak karena paman dan bibinya harus menanggung biaya pengobatannya selama dia di rawat di rumah sakit itu.

'Kriet'.

Pintu ruang rawat gadis itu terbuka dan menampilkan sosok bibinya juga sepupunya.

"Nana... bagaimana keadaan mu?" tanya wanita itu dengan raut khawatirnya.

"Aku baik ko bi".

"Syukurlah. Maaf bibi tidak bisa terus menemani mu dan menjaga mu di sini" gadis itu menggeleng.

"Tidak apa ko bibi. Aku akan makin tidak enak kalau bibi terus menjaga ku di sini. Apalagi... membayar biaya rumah sakit ini pasti mahal sekali".

"Tidak apa-apa. Bibi tidak bisa memaafkan diri bibi sampai kau kenapa-kenapa" gadis itu tersenyum miris. Seandainya paman dan bibinya itu orangtuanya, dia pasti akan sangat bahagia.

"Terimakasih bibi. Oh ya, paman dimana?".

"Paman mu masih di kantor. Sebentar lagi dia pasti akan datang menjenguk mu" Jaemin kecil mengangguk dengan senyum lembutnya. Dia ingin berterima kasih pada pamannya itu.

'BRAK'.

Pintu ruang rawat Jaemin tiba-tiba di dobrak kasar. Jaemin juga bibinya dan beberapa pasien lain jelas kaget karena itu.

"Maaf tuan, tolong jangan membuat keributan. Anda membuat pasien di sini tidak nyaman" tegur salah satu perawat yang bertugas di bangsal itu.

"Apa urusanmu perawat sia- oh! Di situ kau rupanya" bibi Jaemin dengan segera menyembunyikan tubuh kecil Jaemin.

"Sudah kak, cukup. Jangan sakiti anak mu lagi".

"Itu bukan urusanmu. Itu urusanku. Mau ku bunuh pun itu bukan urusan mu" wanita itu menggeleng. Sementara Jaemin bersembunyi di balik tubuh bibinya.

Pria itu berjalan cepat ke arah sang adik juga putrinya. Wanita itu menggeleng.

"Tidak! Tidak kakak! Jangan siksa Nana lagi!" seru wanita itu namun tidak diindahkan oleh kakaknya. Pria itu mendorong kasar tubuh sang adik menjauh dari putrinya. Bersyukur karena Jisung baik-baik saja saat ibundanya terjatuh.

Pria itu menarik paksa tubuh Jaemin yang masih lemas. Bahkan selang infus masih terpasang di tangan gadis itu.

"Tuan! Apa yang anda lakukan. Bapak menyiksa anak anda" seru sang perawat namun kembali diacuhkan oleh ayah Jaemin. Pria itu menarik paksa tubuh mungil putrinya dan menyeretnya dari tempat itu.

My Annoying Cute Girl [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang