"Mengapa Taeil hyung terus membenciku sampai sekarang, hiks.." seorang pemuda cantik tengah meringkuk dikamar nya, menangisi nasib nya semalaman.
Orang yang dulu selalu ia andalkan kini membenci nya dan bahkan sampai ingin membunuhnya.
Dia bernama Kim Doyoung, pemuda malang yang kini tengah kesepian, penerangan di kamar nya mati dan hanya diterangi oleh sorot cahaya bulan.
Sudah beberapa kali ia dimintai keterangan dan pemeriksaan atas laporan kematian seorang wanita dan orang itu selalu menyalahkan Doyoung.
Orang yang dulu selalu berada di samping Doyoung, kini selalu menuduh nya membunuh tunangan nya hingga ia sebenci itu pada Doyoung.
"Taeil hyung.. Aku merindukan mu.. Aku ingin di peluk oleh mu lagi" gumam Doyoung di dalam keheningan nya.
Orang tersebut bernama Moon Taeil, pria yang telah menjaga Doyoung dari kecil hingga saat ini.
Ia selalu menyayangi Doyoung. Dan setelah kejadian yang tak terduga itu tiba, dia mulai membenci doyoung, dan sangat membenci pria bermarga Kim itu.
Tunangan nya meninggal dibunuh saat sedang pergi bersama Doyoung. Korban di temukan di sebuah gudang penyimpanan pabrik yang telah lama di tinggalkan.
Tak ada jejak sang pembunuh, di mulai dari sidik jari, rekaman ataupun barang bukti apapun.
Korban di temukan dengan luka memar disekujur tubuhnya dan beberapa luka tusukan yang membuatnya tak bisa di selamatkan.
Lalu, kemana Doyoung? Mengapa ia datang dengan keadaan sehat tanpa luka sedikitpun?? Apakah ia sengaja meninggalkan tunangan Taeil sendirian??
Doyoung selalu membantah tuduhan itu. Alasan nya tak pernah berubah, tunangan Taeil meminta doyoung untuk pulang lebih dulu karena ia ada urusan yang entah dengan siapa itu.
Sialnya rekaman di beberapa penjuru jalanan seakan akan tidak merekam kejadian di hari itu, mungkin ada yang meng- hack??.
.
.
.
.
.
Keesokan hari nya, Doyoung sudah bersiap untuk mencari pekerjaan baru. Ia telah di pecat satu minggu yang lalu karena tuduhan mengenai dirinya membunuh seseorang telah menyebar luas.
Doyoung berusaha untuk kuat menjalani hidup mulai dari satu minggu yang lalu. Meski kini hari harinya terasa sangat menyakitkan.
"Tidak ada kafe ataupun restoran yang menerima orang sepertiku, bahkan pekerjaan yang lain pun sama.. Mengapa hidup ku terasa sangat pahit" gumam Doyoung.
Ia berjalan menyusuri trotoar berharap ada yang mau menerima nya untuk bekerja.
Tabungan uang nya sudah menipis dan entah apakah nanti ia masih bisa makan ataupun tidak.
Kakaknya pergi meninggalkan nya 5 tahun yang lalu entah kemana semenjak ibu nya meninggal dan ayahnya pergi ke negara lain meninggalkan mereka.
"A-aku ingin menyusul i-ibu, hiks.."
Suhu di kota seoul saat ini sedang sangat dingin, dan Doyoung hanya memakai jaket tipis. Ia benci udara dingin, ia ingin ada seseorang yang memeluknya lagi.
"Hei! Mengapa seorang pembunuh berkeliaran di kota seperti ini??" ucap salah satu pemuda pejalan kaki yang melihat Doyoung.
"Mengapa pihak kepolisian tak kunjung menangkapnya??"
"Dia membunuh wanita dengan sangat tragis.."
"Pergilahh kau dari kota ini!! Dasar pembunuh!!"
Doyoung menutup kedua telinga nya berusaha untuk tak mendengarkan perkataan tersebut. Kedua matanya terpejam menahan tangisan.
Ia segera pergi berlari menjauhi ucapan-ucapan pahit itu, terasa sangat menyakitkan di dengar nya.
Langkah nya tak terhenti dan tak tentu arah, ia ingin menenangkan diri. Hatinya sudah benar benar perih.
Dirinya tidak ingin bertemu dengan banyak orang. Terror an sms dan hujatan di media sosial memenuhi akun miliknya.
.
.
.
.
.
"Mengapa kalian sama sekali belum menangkap pelakunya?? Bukan kah sudah ku bilang jika Kim Doyoung lah yang telah membunuh tunangan ku!!" ucap seorang pria pada petugas investigasi kasus pembunuhan tunangan nya.
"Tuan, kami sudah bilang jika kami tidak menemukan bukti apapun setelah beberapa kali memeriksa nya dan menginterogasi nya sebagai tersangka..
..tenanglah, kami akan mengungkapkan kasus ini sampai tuntas, kami juga sedang berusaha mencari pelaku dengan bukti lain dari tempat kejadian" ucap salah satu petugas.
"Aghh!! Baiklah.. Aku ingin jika pelaku sebenarnya benar-benar ditangkap!" ucap pria itu sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Dia adalah Taeil, orang yang kini sangat membenci Doyoung di kehidupan nya.
Berjalan dengan keadaan lemas, memasuki mobil nya dan menjalankan nya pergi dari tempat itu.
Dirinya butuh ketenangan saat ini. Tempat yang menjadi penenang baginya kini telah menjadi orang yang sangat di bencinya.
Mengapa takdir begitu kejam mempermainkan nya???
Mobilnya ia hentikan di sebuah taman kota yang terlihat sepi, hari sudah sangat gelap dan lingkungan sekitar terlihat sangat sepi.
Hanya lampu penerangan dan terangnya bulan yang menerangi tempat itu. Udara angin di malam hari sangat menusuk kulitnya.
Berjalan mengelilingi taman dengan pikiran yang terasa kosong. Hidupnya terasa hampa dan orang-orang yang ia sayang satu persatu meninggalkan nya.
Hingga pandangan nya tertuju pada seorang pemuda yang sedang berdiri di pembatas jembatan hendak ingin melompat bunuh diri.
Taeil menyipitkan matanya melihat dengan jelas wajah dari pemuda itu. Hingga beberapa detik setelahnya ia berlari dengan cepat ke arah pemuda tersebut.
"KIM DOYOUNG!!!!!"
.
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ME (ilyoung)[END]✔
Fiksi Penggemar"Sudah Ku katakan berkali kali padamu Jika aku bukanlah pembunuhnya" "akhirnya, kau mati di hadapan ku" Siapakah pembunuhnya?? [Short story] warning: BxB(Boyslove), Tidak untuk Homophobic! Taeil Dom! Doyoung Bottom!
![NOT ME (ilyoung)[END]✔](https://img.wattpad.com/cover/284244418-64-k332115.jpg)