SL-04

995 143 19
                                    


Don't forget to Vote and Comment Guys!

Happy Reading!
⚜🖤⚜

Yoona menatap sekelilingnya penuh kekaguman, apartemen yang begitu luas dan bersih membuat Yoona tak berhenti mengagguminya. Sedangkan Sehun yang berdiri di sampingnya terlihat sangat kesal karena tak dilirik sama sekali. Parahnya lagi mereka sudah 15 menit berdiri di pintu masuk apartemen Sehun, tanpa berpindah sedikitpun.

"Aku menyesal membawamu kesini" Ucap Sehun saat sadar bahwa dia juga ikutan berdiri di sana seperti orang bodoh. Dia berlalu menuju kamarnya meninggalkan Yoona.

Yoona menatap acuh saat Sehun sudah tak terlihat lagi, dia melangkah ke arah sofa besar yang berhadapan langsung dengan sebuah televisi besar.

Hap!

"Wah empuk sekali!" Seru Yoona dengan senyum sumringah. Namun beberapa saat kemudian senyumnya luntur begitu saja.

"Sofanya lebih empuk dari pada kasur dikamarku" Dia kembali berucap sedih dengan wajah cemberut.

Yoona membaringkan dirinya di sofa itu, sesekali mencium aroma sofa yang wangi seperti baru dibeli itu.

"Apa yang kau lakukan?"

"Oh ma-maaf ya, aku tidak sopan, maaf" Ucap Yoona cepat-cepat memperbaiki posisinya menjadi duduk di sofa dan berusaha sesopan mungkin.

"Tak apa, kau cukup menghibur" Ucap Sehun mengambil tempat di samping Yoona. Sedangakan gadis itu mengerutkan dahinya tanda tak mengerti.

"Kemari" Perintah Sehun meminta Yoona mendekat.

"Kenapa?"

"Kau bilang ingin bertanggung jawab kan, sekarang mendekatlah kemari, ini perintah"

Yoona mengangguk. Dia mendekati Sehun meskipun dia belum tau apa yang akan Sehun lakukan.

Grep

Sehun menarik pinggang nya membuat Yoona langsung terduduk dipangkuan pria itu.

"Ehh!?" Seru Yoona terkejut.

"A-apa yang kau lakukan!?" Tanya Yoona panik, dia ingat terakhir kali berada di atas pangkuan Sehun, ada sesuatu yang bangun dan dia tak mau itu terulang.

Sehun tak menjawabnya. Pria itu membenamkan wajahnya diceruk leher Yoona dan menghirup rakus wangi tubuh gadis itu yang tanpa sadar sudah menegang kaku karena perlakuan nya yang tiba-tiba.

"Strawberry?" Sehun mengangkat kepalanya menatap Yoona.

"Aku tidak suka Strawberry...." Lanjut Sehun datar.

"Hah! Memangnya kenapa? Strawberry itu enak dan manis kau punya masalah apa dengan strawberry!?" Tanya Yoona kesal.

Sehun tersenyum tipis melihat Yoona yang terlihat kesal, baginya itu adalah pemandangan yang sangat menggemaskan.

"Aku belum selesai bicara tadi"

"Ya sudah lanjutkan" Ujar Yoona ketus.

Pria itu kembali membenamkan wajahnya di ceruk leher Yoona.

"Aku akan mulai menyukainya, ternyata strawberry tak terlalu buruk. Seperti katamu, ini enak dan....manis" Ucap Sehun terdengar serak membuat Yoona agak kegelian karena bibir pria itu menyentuh leher jenjangnya.

Yoona menarik wajah Sehun menjauh dari area lehernya.

"Itu geli" Ucap Yoona.

Sehun tersenyum begitu manis. Kalo boleh jujur Yoona sangat jatuh cinta dengan senyum pria itu, sangat sempurna untuk pria yang selama ini Yoona idam-idamnkan.
Meskipun dia tak pernah pacaran tapi untuk kriteria pasangan Yoona itu punya hayalan yang cukup tinggi dan sepertinya Sehun memiliki semua kriteria yang Yoona inginkan.

Savage Love [-] Where stories live. Discover now