That Night - Renjun x Jeno

1.2K 19 0
                                    


"Hahhh.. AHH.. Please Harder.." Renjun menengelamkan wajahnya sejenak ke kasur sebelum akhirnya mendongak dan melenguh panjang

Tidak ada yang lebih nikmat ketimbang bersetubuh di rabu malam.

Beberapa orang mempertanyakan apa dia tidak pusing setiap hari berhubungan seks?

Renjun harap ia bisa memberi jawaban hanya saja saat sedang gila ia bisa melakukannya dengan dua orang berbeda.

Masih di hari yang sama. Seolah melakukan sekali saja tidak cukup. Pagi hari di apartemen temannya dan malam hari di hotel.

Tidak, Renjun tidak melakukannya di apartemen miliknya. Ia masih punya adab untuk tidak rusak tempat itu.

Lagi pula apartemen itu semacam tempat pelariannya. Kalau ia bawa orang kesana, kemana lagi ia bisa lari?

Seru juga lakukan di hotel berbeda setiap malam. Seperti malam ini, di hotel bintang tiga.

"Lu suka kan gue kontolin? Hmm.. Enak? Lacur hm? Enak?!" sang dominan beberapa kali memukul pantatnya, meninggalkan bekas.

Teman yang ini mainnya lumayan kasar dan tidak sabaran, pantatnya agak terasa ngilu.

Gaya anjing di percaya memberikan sensasi nikmat karena kejantanmu langsung menusuk dalam-dalam dari belakang, membuat perut bawahmu terasa penuh.

Renjun lebih suka variasi di gagahi dari belakang yang lain tapi yah ia menikmati juga yang satu itu.

Telapak tengahnya mencengkram erat apapun yang bisa ia pegang sementara pantatnya terangkat dengan berani.

Kedua kakinya bergetar, tubuhnya terhentak berkali kali setiap kali di lubangnya di jejali oleh partnernya.

Ponselnya berdering, tangan Renjun meraba raba mencari letak barang itu. Padahal yang satu ini sudah bisa terprediksi.

Tapi tidak menyangka harus malam ini juga dia di hubungi oleh tempat kerjanya yang baru.

Ia bahkan sempat menerima email sebelum meletakkan ponselnya dan bercumbu dengan Jeno (teman tidurnya malam itu).

Harusnya ia mengabaikan panggilan telepon ini dan pura pura tidur saja sampai besok ya kan?

"Angkat." titah dominannya "biar tahu orang kalau lu lonte demen di kontolin. Cepet angkat."

Mempercepat sodokannya membuat Renjun semakin sinting dan gila akal. Patuh ia menahan nafasnya lalu mengangkat telepon.

"H-halo.." suaranya bergetar karena gairah yang membuncah, serta sensasi ke walahan karena yang di belakang sana menghujamnya dalam dalam.

Seseorang di sebrang sana, atasan barunya menanyakan apa ia bisa mengarap sesuatu.

Renjun meremas ponselnya mendengarkan penjelasan atasannya mengenai pekerjaan ini.

Sama sekali tidak buang buang waktu karena waktu yang sempit serta pekerjaan yang menumpuk menjelang tahun baru.

Bukan masalah, Renjun bisa mengerjakan tugas yang diberikan padanya secepatnya.

Tetapi rupanya Jeno punya banyak hal menarik yang ingin dia lakukan. Menampar pipi pantatnya beberapa kali hingga meringis pelan.

"Bisa pakai Gugel form kan?" suara di sebrang sana bertanya memastikan. Renjun tidak langsung menjawab.

Matanya terpejam sementara mulutnya membuka dan menutup, goyangan penis Jeno di analnya terasa nikmat sekali.

"Your boss is asking you sl ut!" Jeno Mencengkram pinggang Renjun sebelum akhirnya menghantam keras keras analnya dengan miliknya.

Memaksa Renjun untuk menjerit pelan tanpa bisa ia tahan, membuat lawan bicaranya awas.

"Renjun are you okay?" tanya kepala HRD mereka padanya. Renjun menjawab dengan nafas tertahan "I step on my earphone"

Renjun sudah kehilangan fokus sepenuhnya saat sang boss menasehatinya untuk lebih hati-hati.

Ia mengigit lengannya sendiri menahan desahannya yang putus asa sementara sang dominan memandanginya dengan kepuasan.

"Poor baby slut. Why don't you moan right now? I thought you like my dick." Jeno mengejek.

Hingga akhirnya sambungan telepon berakhir dan akhirnya Renjun bisa mendesah dengan lega.

"Hahh ahh.. You are the worst sir" katanya pada teman tidurnya, yang di respon oleh tawa penuh kepuasan.

"Yeah I am the worst. Now prepare yourself because I am not holding my self this time" ia memperingatkan.

Ia membuka mulut hendak mengatakan sesuatu namun Jeno terlebih dahulu membenamkan kepala Renjun ke kasur.

Mengoyangkan pinggulnya mengaduk-aduk anal Renjun layaknya binatang yang sedang berhubungan badan.

Begitu seterusnya sepanjang malam hingga Renjun tertidur karena kelelahan.

-

Writer's Note
Hope you enjoy the story.
Request? Comment ya.
Jangan lupa vote.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lust. Where stories live. Discover now