01

14 8 3
                                    

Pagi hari yang cerah di situlah di mulainya kehidupan, dimana semua orang di sibukkan oleh pekerjaan nya masing masing. Ada yang berangkat bekerja, menyapu, mencuci kain, mencuci piring dan ada juga yang sedang berangkat kesekolah. Beginilah yang sedang di lakukan oleh gadis yang cantik bernama SYNTIA NAILA. Seorang gadis yang sedang bersiap siap untuk berangkat kesekolah.

"Ma, aku berangkat kesekolah ya". Ucap Syntia kepada sang mama.

"Iya nak. Hati hati dijalan ya". Jawab Ningsih mamanya Syntia.

Syntia memang tinggal berdua dengan sang mama. Karena ayahnya telah meninggal dunia 3 tahun yang lalu akibat kecelakaan. Hal tersebut membuat mama Syntia sangat terpukul dengan kepergian suami. Karena dukungan dari sahabat dan keluarganya maka Ningsih ibu Syntia bisa bangkit kembali dan memulai kehidupan yang baru.

Ningsih menjalani kehidupannya sebagai seorang janda beranak satu. Ia tidak malu dengan status tersebut, karena ia bangga memiliki seorang putri yang sangat cantik dan pintar. Pekerjaan ningsih yaitu membuka usaha nasi goreng. Syntia dan ibunya memang hidup berkecukupan. Di karenakan ada peningalan harta dari sang ayah.

SEKOLAH
Sampai lah Syntia di sekolah Sma Jupiter. Sekolah dimana semua muridny berasal dari kalangan atas. Syntia bisa masuk kesekolah ini karena ia melewati jalur beasiswa. Seberna ia bisa saja lewat jalur biasa dengan membayar uang sekolah, tapi menurutnya lebih baik ia menggunakan kepintarannya dari pada menggunakan uang.

"Akhirnya aku sampai di sekolah". Syukur Syntia saat tiba di sekolah.

"Semoga aku bisa mewujudkan cita cita ku dan membanggakan ibu". Doa syntia sebelum pergi keruangan kepala sekolah, karena ia belum mengetahui kelasnya dimana.

Syntia sampai di kelas bersama dengan ibu Tuti wali kelasnya. Ibu tuti merupakan guru mata pelajaran matematika yang terkenal sangat killer.
"Selamat pagi anak anak. Perkenalkan ada anak baru di kelas kita. Nak perkenal kan dirimu". Ucap bu Tuti untuk Syntia.

"Perkenalkan saya Syntia Naila. Saya berasal dari sma cendana. Saya pindah di karenakan ada urusan keluarga". Jawab Syntia. Ya seberna syntia berbohong. Ia pindah bersama ibunya karena mereka ingin melupakan kesedihan mereka atas kepergian sang ayah.

"Terima kasih syntia. Silahakan duduk di bangku yang kosong" jawab ibu Tuti.

Bangku kosong hanya tinggal satu yaitu di samping seorang perempuan yang nampaknya sering di jadikan korban bullying. Karena tidak ada yang mau sebangku dengan. Karena siapapun yang duduk di sampingnya pasti akan kenak masalah.

"Hai nama ku syntia" sapa syntia kepada teman sebangkunya yang bernama Dini Cantika. Syntia bisa tau namanya karena ia melihat dari name tage nya.

"Nama ku dini cantika" ucap dini yang mungkin sangat ketakutan. Karena ia takut murid baru tersebut mendapatkan masalah karena berada di sampingnya.

"Hai dini mulai saat ini kita berteman ya. Jangan takut sama ku. Karena aku gak gigit". Gurau syntia agar dini tidak ketakutan.

"Makasi syntia sudah mau berteman denganku" ucap dini kepada syntia.

Syntia membalas hanya dengan sebuah anggukan dan senyuman yang sangat tulus.







AWAN (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora