"Junkyu ~ah, setelah ini mari hidup dengan baik lagi.
Bersamaku_kita.
Jadi berjanjilah untuk berjuang, aku dan yang lainnya akan menunggumu.
Akan ku genggam tanganmu seperti ini, memberikanmu ke-bahagia yang melimpah yang tak pernah kau dapat kan d...
Awal Musim semi,pada saat itu adalah hari pertamaku menjadi seorang Mahasiswa.
Aku bukanlah orang yang dapat dengan mudah bergaul dengan banyak orang,namun bukan berarti aku menutup diriku atau memilih untuk menenggelamkan diri di dalam tumpukan buku di perpustakaan, oh!! Tidak -tidak sama sekali tidak.
Aku Ha Yoonbin bukan si kutu buku.
Aku Ha Yoonbin, hanya seorang pria yang ingin kehidupannya di Dunia perkampusan bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan. Lulus dengan nilai yang sempurna, mendapat sebuah perkerjaan yang layak Membatu Ayahku untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari.
Itulah tujuan utamaku.
Ya ,aku memang berasal dari kelurga yang sederhana, Ayahku hanyalah seorang pegawai biasa di salah satu perusahaan Indruksi Hiburan di Korea. Sedang Ibuku?
Jangan tanyakan tentang wanita itu, Aku sangat membencinya.
Karenanya ,Aku sampai memiliki sebuah kebencian kepada seseorang__
Seseorang yang tak seharusnya mendapatkan kebencian dariku.
Dia....
Seorang pemuda cantik yang tertutup,
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pertama kali aku melihatnya ketika Kami menjalani masa Orientasi.
Kepalanya selalu menunduk kebawah, rambutnya yang halus sedikit panjang menutupi sebagian wajahnya.
Aku merasa begitu penasaran padanya kala itu.
Siapa dia?
Mengapa aku merasa begitu tertarik kepadanya?
Seperti apa wajahnya?
Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja berputar di benak ku kala itu. Membuatku tidak fokus dalam menyimak apa yang di terangkan oleh para Mahasiswa Tingkat 3 Tatapan ku hanya tertuju padanya,tampa sadar 'Dia' selalu membuatku tersenyum.
Ada apa dengan diriku?
1 minggu berlalu, masa Orientasi selesai, Kala itu para Senior meminta kami semua untuk datang mengahadiri acara penyambutan resmi.
Aku senang, sangat .Karna waktu itu aku berpikir mungkin inilah kesempatanku untuk berkenalan dengannya.
Ya selama satu minggu itu,aku hanya bisa mengamatinya dari kejauhan, seperti seorang penguntit. Lucu sekali.
