"dek jangan lari-larian." peringat Wonwoo.

Jake tak mengindahkan peringatan Wonwoo, ia justru berlari dan berdiri tepat didepan Minho seraya melompat-lompat kecil.

"Daddy! Daddy! Daddy! Mbee Jeyun mana?" seru Jake dengan suara teredam akibat terhalang oleh pacifier (empeng).

Minho menahan bahu Jake untuk berhenti melompat-lompat lantas meletakan kedua tangannya diketiak Jake, mengangkat tubuh yang lebih mungil ke gendongan koalanya.

"ada ditaman belakang."

Jake melepas pacifier (empeng) nya, melemparnya asal yang untungnya segera ditangkap dengan baik oleh Mingyu.

"ayo kesana! Jeyun mau lihat mbee!" pekiknya begitu antusias.

Minho menggeleng, menatap leher Jake lantas tatapannya kembali mendingin.

"Daddy ayo~" rengek Jake seraya memeluk leher Minho.

"hmm."

Minho melangkah keluar ruang keluarga, dengan Jake digendongannya juga Rex dan Mingyu yang melangkah 1 meter dibelakangnya mengikuti kemanapun Minho dan Jake pergi.
Beberapa Bodyguard yang berjaga ditiap-tiap lorong dan sudut ruangan nampak berjaga ketat.
Mengingat keadaan mansion dan markas tak seaman sebelumnya, penyerangan masih terang-terangan terjadi.

"Daddy.. Mbee Jeyun warnanya apa?
Putih sama abu-abu bukan?"

Minho menurunkan pandangannya, mengulas senyum teduhnya.

"sesuai permintaanmu, boy.
White and grey."

"yeaaaayyy~" sorak Jake begitu senang.

Lengkung senyum dibibirnya tak pernah pudar di bibir Jake.
Merasa senang hewan peliharaan yang dimintanya sudah datang.
Dan akam menjadi bagian dari keluarga Troy dan Zero.

"perempuan apa laki-laki?"

"laki-laki."

"berarti besar?" tanya Jake dengan kepala mendongak dan kedua tangan yang membentuk lingkaran besar, mereprentasikan seberapa besar serigala yang dibeli Minho untuknya.

"kurang lebih besarnya seperti Zero atau lebih, sepertinya sedikit lebih besar dari Zero."

Jske mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, laku setelahnya wajahnya nampak nelangsa.

"kasihan Zero jadi paling mungil."

"sama sepertimu." timpal Minho seraya mengecup gemas pipi gembil Jake.

"ish Daddy mah!!"

🌼🌼🌼

"WOOOOAAAAAAA~" pekiknya kagum saat Minho menurunkan Jake tepat didepan kandang berjeruji besi dimana didalamnya terdapat serigala bergender laki-laki dengan ukuran tubuh yang lebih besar dari Zero dengan bulu lebat yang nampak halus dan bersih.

"Jeyun mau peluk! Jeyun mau peluk!" serunya begitu berdiri tepat didepan kandang dengan kedua tangan bertengger memegang tiang besi.

"pasti lembut dan empuk seperti kasur." tambahnya dengan manik bulatnya yang nampak berbinar.

Jay menggelengkan kepalanya, Seraya mengusap pucuk kepala Jake.

"yakin mau kasih nama Mbee?" tanya Yeonjun yang dibalas anggukan ragu.

"apa Jeyun ganti aja ya? Mbee terlalu cantik buat Wufie-nya.
Wufie-nya seram seperti Troy soalnya."

Jungwon memutar bola matanya malas, sudah terbiasa mendengar ujaran random Jake.
Antara kesal tapi banyak gemasnya.

"sekarang hari apa?" tanya Jake seraya mendongak menatap Yeonjun yang berdiri disampingnya.

"rabu, Adek mau namain pakai nama hari?"

Jake mengangguk cepat, menyodorkan tangannya kearah Yeonjun.

"pinjam hp, Bang Njun~"

"buat apa?
Oh mau namakan wolf-nya pakai english?
Wedne-"

"bukan! Sini pinjam hp-nya cepat."

Yeonjun merogoh saku jas-nya, memberikan ponsel pintar pear kegigit ketangan yang lebih mungil.

Jay kembali menggeleng, menatap Jake yang kini sibuk searching menggunakan ponsel Yeonjun.
5 menit berselang tiba-tiba saja Jake Memekik kencang.

"JEYUN DAPAT!! JEYUN DAPAT!!!"

"dapat apa?" tanya Jay seraya memegangi dadanya yang berdetak cepat lantaran terkejut dengan suara pekikkan Jake.

"nama untuk Wufie Jeyun."

"apa?" sahut Minho.

"Kliwon~" serunya riang.

Jungwon yang sedang minum tentu saja tersedak.
Ia menatap jake dengan tatapan tak percaya, tatapan yang sama dengan Yeonjun, Minho, Jay, Mingyu dan Rex.

"dek.. Yang benar aja." pungkas Jungwon tak habis pikir.

"ish kenapa? Lucu tau namanya."











































To be continued..








Laconic 🌼

Jaeyun'sWhere stories live. Discover now