"siapa yang berani bilang? kalau ada berarti mereka tidak sayang nyawa." pungkas Daniel seraya melempar anak panah kecil kepapan dart dengan punggung bersandar pada lemari.
"dasar tukang ancam!" sungut Jake dengan tangan terlipat didada dan bibir mencebik kesal.
🌼🌼🌼
"billy-billy poco.. Billy poco yeayy~
Billy-billy poco.. Billy poco pants-eh?
Ish kok jadi merek iklan pempees sih." dumelnya saat lagu yang dinyanyikannya menjurus ke jargon iklan pampers.
"DINO! DINO-SAURUS!!!" pekik Jake begitu maniknya menangkap Dino yang baru saja keluar dari toilet.
"hoy Jake."
"aaaaaaa~ rindu!" serunya seraya berlari menghampiri Dino dan memeluknya erat diiringi dengan kekehan ringan yang menggemaskan.
Dino sendiri nampak terkejut, memilih membalas pelukan Jake.
Namun didetik kelima maniknya nampak melebar kala mengingat Jake yang dipeluknya bukan Jake anak Levantadors.
Tapi Jake alias Jeyun anak kesayangan Keluarga Lee.
"bentar Jake.. Ini lo meluk gue nyawa gue diujung tanduk sumpah!"
Jake mendongakkan kepalanya, menatap yang lebih tinggi dengan cengiran lebar khasnya.
"Bang Kiki main bola, Kak Osun ngga tau kemana, Kak Uwon sama Bang Niel lagi bobo.
Trus Paman Mingyu toilet, jadi Jeyun bisa keluar diem-diem buat lihat-lihat sekolah.
Trus ketemu Dino deh, Yeaaayyy~"
Duhh ini Dino boleh nyulik Jake ngga sih?
Rasanya ngga rela gitu, bocah segemes Jake dinikmatin sendirian sama Keluarga Lee.
Dia juga pengen ngerasain tiap hari dapet suntikan kebahagiaan dari kegemesan Jake.
"gue anter balik deh, ntar gue kena amuk keluarga lo."
Jake menundukkan kepalanya, raut wajahnya berubah sedih mendengar penuturan Dino.
"Dino ngga mau temenan sama Jeyun?" cicitnya dengan suara bergetar.
Dino nampak panik mendengar nada suara Jake yang bergetar seakan hendak menangis.
"duh alamat nangis nih." begitulah benak Dino.
"bukan gitu, izin dulu sama keluarga lo.
Ntar lo disangka ilang apa diculik kan rame satu sekolahan."
Part 27
Start from the beginning
