Asri

1 0 0
                                    

Di suatu pohon yang asri tinggallah sekumpulan semut, ulat bulu, burung gereja, burung tekukur, dan terkadang ada burung cucak jawa yang ikut bertengger disana. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain layaknya tetangga lama yang sudah tinggal bersama selama puluhan tahun. Walau durasi puluhan tahun dalam pengertian mereka sungguh jauh berbeda. Burung cucak jawa yang tadi disebut itu sering melalang buana menuju tempat-tempat lain sehingga dikenal di lingkungan mereka sebagai perantau. Dan yang mereka anggap pemimpin adalah burung tekukur, lebih biasa dipanggil Tekur oleh kawan-kawannya.

"Pagi, Kur. Gimana kabarnya hari ini?" Ucap sang semut, kali ini semut rangrang yang bangun lebih dahulu dibanding sang semut hitam. "Lumayan baik, hari ini nampaknya cukup cerah Rang," Jawab Tekur. Sapaan pagi mereka pun dilanjutkan dengan kedatangan ulat bulu yang kebetulan hari ini memulai prosesnya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. "Wah, gimana Bul?? Sudah siap meninggalkan wajah lama menuju wajah baru?? Hahaha," Sahut semut rangrang.

"Ya, biasa-biasa saja, aku sudah mempersiapkan ini sejak lama Rang. Inilah spesialnya spesiesku," jawab ulat bulu. "Tapi aku lumayan bingung, dari pohon sebelah ada temanku yang baru mulai bermetamorfosis, tapi aku belum liat dia lagi sampai sekarang,"

"Mungkin dia sudah pergi terbang ke tempat lain Bul," Sahut Tekur. "Tidak apa-apa, selama proses kepompong kamu, kami bakal menjaga kamu terus kok, kamu ga perlu khawatir. Oke?"

"Terima kasih, Kur. Aku sangat menghargai itu," Respons ulat bulu.

Hari mereka berjalan seperti biasa. Cucak jawa yang biasa bepergian hari ini berpulang dulu, dan memutuskan mengadakan pesta di pohon malam ini dan mengundang semua tetangganya. Kecuali ulat bulu yang sudah mulai menjadi kepompong sekarang. Burung gereja, tekukur, dan ada satu lagi burung kutilang yang lupa disebutkan, bergantian menjaga sang kepompong dalam waktu yang terjadwal.

Pesta berjalan meriah dan burung kutilang dan cucak jawa berebutan suara untuk bernyanyi dengan nada yang indah sekali. Semut-semut pun membentuk rangkaian pola yang menyerupai bentuk makhluk hidup lain, seperti ikan-ikan pada film Finding Nemo yang membantu Dory untuk menemukan arah. Dan peserta pesta pun mulai menebak bentuk apa yang kira-kira semut-semut itu menyerupai. Pesta pun berjalan seru, dan pagi harinya burung cucak jawa itu pun harus pergi lagi, tidak tahu kapan kembali. Sinar matahari pun bersinar kembali dari gelapnya malam.

Pembangunan ruko-ruko untuk keperluan manusia pun dilanjutkan. Tampaknya pada lahan-lahan yang akan dijadikan ruko masih banyak pohon yang cukup asri, tapi tidak sebanyak pepohonan yang waktu itu ditebang untuk dijadikan plaza. Sayang sekali, padahal menurut orang pecinta alam pepohonan itu banyak menghasilkan bentuk kupu-kupu yang indah, tetapi sekarang dijadikan sebagai plaza tempat manusia bersuka ria.

Sang cucak jawa pun kembali. Dalam perjalanannya dia berpikir untuk membawa beberapa oleh-oleh kepada teman-teman satu pohonnya.

Alangkah megah bangunan ruko itu dengan segala gemerlap gelap gelip nya.

AsriWhere stories live. Discover now