Dream (1)

43 9 5
                                    

Sori baru up.

____________________________________________
"Bang Yosh? Bang Jun ? Kalian kemana?"

Pria dengan balutan t-shirt dan celana jeans hitam itu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru tempat yang sedang ia singgahi sekarang. Bahkan pria itupun tidak tahu dimana ia sekarang. Hanya ada ruangan kosong dengan warna putih yang monokrom dan pencahayaan yang benar-benar samar membuat tempat itu menjadi gelap.

Pria itu berjalan perlahan menyusuri tempat asing yang tidak berarah itu. Hanya ada jalan lurus dan secerah cahaya kecil diujung sana. Ia tampak terdiam di tempatnya. Ia sedang ragu sekarang, apakah ia harus berjalan terus hingga menemukan ujung dari jalan itu atau tetap meneriaki nama teman-temannya.

Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk melangkah menuju cahaya diujung jalan yg sedang ia lalui, selangkah demi selangkah pria itu mendekat kearah cahaya. Hingga seseorang memanggil namanya dari balik punggungnya.

Suara familiar nan khas yang selalu ia dengar.

"Wan?"

Panggil pria kelahiran 01L itu sambil memiringkan kepalanya, membuat sang empunya menoleh kearah belakang. Mendapati seorang pria bertubuh jangkung dengan t-shirt putih, jaket dan celana training berwarna biru dongker itu tengah menatap kearahnya.

"Bang jae?"

Junghwan bertanya tak percaya. Ia ingin bersyukur kepada Tuhan sekarang juga. Hatinya benar-benar lega ketika akhirnya ia menemukan salah satu member ditengah ruangan tak berliku itu. Setidaknya; meski hanya satu.

Ia berjalan kearah Jaehyuk, sementara pria yang berada di seberangnya itu terdiam. Tatapannya kosong dan Junghwan baru saja sadar bahwa netra milik pria yang sejak tadi memanggilnya itu tidak menatap kearahnya. Hingga sebuah bayangan hitam kemerahan itu menyerbu dengan cepat dari belakang kearah Jaehyuk.

Junghwan membelalakkan matanya, ia tidak tahu apa itu. Tapi yang jelas menyelamatkan Jaehyuk adalah hal terpenting yang harus ia lakukan sekarang.

" BANG JAE AWAS!"

Dadanya berdegup kencang, kakinya dengan sigap berlari sekuat tenaga kearah Jaehyuk. Tangannya terulur untuk segera menarik pria itu menjauh dari bayangan yang menyerbunya dari belakang. Namun belum sempat pria itu menyentuh kerah jaket milik Jaehyuk, bayangan hitam itu lebih dulu menelan Jaehyuk masuk kedalamnya.

Pria itu tercenggang ditempat, ia tidak dapat mencerna apa yang barusaja terjadi.

'Kenapa Jaehyuk tidak membalas uluran tangannya tadi?!'

'Kenapa ia justru memilih untuk diam saja?!'

Dan saat pria itu tengah merutuki dirinya sendiri, seorang pria dengan t-shirt yang sama dengan Jaehyuk dan balutan cardigan hijau tua berlari dari balik punggungnya dengan cepat hingga menyenggol pundaknya, disusul dengan pria dengan hoodie biru yang juga berlari msngikuti dibelakangnya.

Junghwan mengernyitkan dahinya, menatap kearah pria yang telah berada beberapa langkah di depannya.

'Bang Ye? Bang Doy?' Batinnya.

Ia berlari dengan cepat mengikuti mereka dari belakang. Kali ini, mereka tidak boleh lolos dari genggamannya seperti Jaehyuk tadi. Hingga tangannya berhasil menarik hoodie belakang Doyoung untuk selangkah mundur. Namun Doyoung menepis tangan Junghwan dan mendorong bahunya, membuat mereka berdua sama sama terpental mundur kebelakang.

'Brukk!'

Junghwan terduduk usai mendapat dorongan dari Doyoung, ia meringis kecil merasakan sakit kala mendapati tulang ekornya itu menghantam lantai ruangan dengan keras. Ia ingin menangis namun perasaan itu lenyap ketika kedua pria yang berada dihadapannya itu tiba tiba saja lenyap ketika bangunan yang ada diatas mereka itu ambruk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Play The GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang