「3」

10 4 1
                                    

Malamnya....

Seorang gadis bersandar pada balkon dan menatap langit malam yang gelap gulita namun dihiasi cahaya bintang dan bulan. Angin berhembus semakin kencang membuat sang gadis memeluk dirinya guna menghangatkan dirinya. Surainya bergerak karena angin namun dia biarkan karena terlalu terlelap dalam pikirannya.

"Anak gadis ngapain sih di balkon malam-malam? Mau sakit kah?" sebuah suara datang dari belakang gadis itu.

Sang gadis terkejut dan menoleh ke belakang, didapatinya seorang lelaki menggantungkan selimut tipis pada pundak sang gadis sembari tersenyum kecil.

"Kenapa belum tidur?" tanya lelaki itu sembari merangkul sang gadis.

"Aku takut..., gimana kalau...," ucapan lirih gadis itu menggantung, mulutnya tak sanggup mengatakan hal selanjutnya.

Usapan lembut gadis itu terima, lelaki itu mendekapnya membawanya kedalam afeksi nyaman sehingga melupakan kekhawatirannya.

"Tenang aja, pasti ada jalan kok. Kita hadapi ini sama sama ya" ucapan lelaki itu adalah kalimat semangat yang tidak semua orang dapat melontarkan nya.

Mendengar hal itu, sang gadis semakin memeluk erat lelaki itu dan semakin mengeluarkan keluh kesahnya.

"Leon..." gadis itu lirih menyebutkan nama saudaranya.

"Iya, apapun yang terjadi besok itu berarti yang terbaik buat semuanya ya. Udah yuk masuk" lelaki tersebut –Leon– terus mengucapkan kalimat penyemangat untuk sang gadis dan sesekali mengelus pelan pundaknya.

Leon pun beralih, mengangkat kaki sang gadis dan membawanya masuk ke kamar.

Keesokan harinya....

Seperti janjinya kemarin, Liemollea dan Maihara datang kembali ke Yumenosaki Gakuen. Berjalan santai menuju tempat yang sudah disepakati bersama diselingi jepretan Maihara terhadap sekitaran yang dipenuhi rival seluruh siswi Lobelia

Kriett....

Pintu terbuka, menampakkan dua sosok yang duduk ditemani empat cangkir teh dilingkupi oleh aura tak terdefinisikan. Salah satunya memberikan kode kepada kedua gadis yang baru datang untuk duduk di tempat yang sudah disediakan.

"Jadi?" tanya Liemollea to the point menatap sosok lelaki di hadapannya.

"Aku akan ikut, tapi...," perkataannya terpotong karena tersela oleh sesosok disebelahnya.

"Dengan syarat Lie-san yang menjadi perwakilan dari Perguruan Putri Lobelia"

"Hah?"

"Setujuu!" seru Maihara sembari mengarahkan cameranya kearah Liemollea yang masih memasang raut kebingungan.

Cekrek....

Suara kamera yang menangkap gambar pun terdengar. Disamping itu Maihara terseyum melihat raut wajah temannya.

"Neesama!! Gak boleh ngambil keputusan sepihak!" tolak Liemollea.

Liemollea kesal, karena Maihara berkerjasama dengan Isara dibelakangnya dan membuat keputusan sepihak mengenai perwakilan dari Lobelia untuk Kontes foto model tersebut.

"Ngomong sama diri sendiri coba, kemarin kamu juga maksa Yuuki kan" bela Maihara sembari menunjuk Yuuki yang berada dihadapan Liemollea.

"Tapi–"

"Kalau menolak, kerjasamanya gagal" sela Isara yang menunggu respon Liemollea.

"Yaudah iya" pasrah Liemollea.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 25, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Yeoubi ・・・Yuuki MakotoWhere stories live. Discover now