TBQ || Terbongkar semuanya

Mulai dari awal
                                    

Lien mulai menyerang, namun dengan cepat Jia-Li membuat tameng dari dinding es yang tebal, hingga elemen angin Lien mala balik menyerang tubuhnya.

"Hahha itu namanya tuan makan senjata," ejek Jia-Li melihat tubuh Lien yang tersungkur di tanah lagi.

Lien kembali berdiri, ia menyentuh perutnya yang berdenyut sakit saat tersungkur tadi. Wajahnya mengeras karena emosi.

"Aku akan membunuhmu, Sialan!" geramnya kesal.

Jia-Li hanya mengedikkan bahunya acuh dan lebih memperhatikan kuku-kuku cantiknya. Sebenarnya ia kini hanya ingin mengulur waktu saja untuk menunggu Hongli dan mengakhiri semuanya malam ini.

Lien kembali membuat pusaran angin, kali ini lebih besar. Jia-Li menyadari hal itu, ia tersenyum miring saat mendapat telepati dari Hongli.

Lien kembali menyerang Jia-Li, kali ini pusaran angin itu mengenai tubuh Jia-Li hingga Wanita itu terpental jauh. Lien tersenyum bangga saat melihat tubuh Jia-Li yang tersungkur.

"Kau masih lemah, sama seperti dulu," cibir Lien sembari tersenyum angkuh. Ia menatap heran ke arah Jia-Li yang tengah tersenyum mengejek padanya.

"Kau---" Lien menunjuk Jia-Li geram. Ia tidak suka dengan senyuman wanita itu.

Tak lama kemudian, ia dibuat kaget dengan suara melengking Wanita itu.

"Huaaa! Bastard! Help me hiks... Dia menyerangku huaa! Padahal aku tidak melakukan apa-apa," racau Jia-Li sembari memukul-mukul tanah, persis seperti anak kecil.

Lien di buat tercengang, saat ingin bertanya, ia malah kembali terkejut saat pipinya di tampar keras.

Plak!

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA ISTRIKU?!" Fengyin bertanya marah, keadaan taman menjadi ramai dengan keluarga kekaisaran. Huanran pun berada di situ.

"Huhuhu~ dia menyerangku, Bastard! Sakit nih pantat semok aing," adu Jia-Li pada Fengyin. Wanita itu memasang tangis histeris.

Fengyin lantas menghampiri istri kesayangannya itu dan membantunya berdiri. Pria itu langsung memeluk Jia-Li erat sembari mengusap punggungnya.

"Tenanglah, aku akan memberi pelajaran padanya," ujar Fengyin menenangkan.

Jia-Li tersenyum miring, ia lantas menjulurkan lidahnya pada Lien yang shock di tempat. Jia-Li di lawan hahha.

"Sakit tau, dia juga menamparku tadi. Terus dia bilang jika aku tidak cocok bersamamu huaaa! Sakit hati aing! Dia juga bilang jika dia tengah mengandung anakmu, padahal kau belum pernah tidur bersamanya. Hiks... Dia sungguh halugirl banget." Jia-Li menambahkan bumbu-bumbu dramatis sedikit.

Fengyin semakin mengusap punggung wanitanya. "Aku akan memberinya pelajaran, Sayang. Kau tenang saja." Fengyin mengecup berkali-kali pucuk kepala Jia-Li.

Hal itu membuat Jia-Li semakin senang. Fengyin sudah jinak.

Lien yang mendengar ucapan Jia-Li lantas buka suara. "Dia bohong Yang Mulia! Aku tidak menamparnya," ujar Lien.

"Diam!" Fengyin menatapnya tajam. Sekali lagi, Jia-Li menjulurkan lidahnya untuk mengejek Lien membuat selir itu semakin kesal.

The Bar-bar Queen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang