Jake masih punya hati, merasa kasihan dengan Miss serena yang baru sekali tampil langsung dipecat dengan seenak jidatnya.
Jake kan belum jahili, eh? Bukan begitu maksud Jake kok.
Tenang kawan-kawan Jake anak baik kok, anak gemas, masa baru sehari masuk sekolah lagi sudah cari masalah.
Perizinan masuk sekolahnya saja sangat susah, harus merengek satu persatu pada ke-16 pawangnya, bahkan memberikan banyak penawaran dengan merelakan pipi bahkan bibirnya kembali mendapat sasaran empuk kemesuman 16 Pawangnya.
Jay yang baru datang, segera menghampiri Jongki, mengambil alih paksa Jake dari gendongan Jongki.
"belajar apa saja hari ini?" tanya Jay seraya melangkah memasuki lift, mengabaikan tatapan membunuh yang dilayangkan Jongki untuknya.
"matematika.. Jeyun benci matematika, kepala Jeyun pusing hitung-hitung angka.
Padahal dulu Jeyun suka, sekarang kenapa tidak?" ujarnya bertanya-tanya.
Ia merasa otaknya mengecil semenjak tinggal dimansion ini.
Apa ia perlu pergi dari mansion ini?
Jake segera menggeleng cepat, membayangkan ia akan sendirian lagi dirumah petakan, juga keadaan dirinya yang jarang makan karna keterbatasan ekonomi.
"kenapa geleng-geleng, hmm?
Kepala adek sangat pusing?" tanya Jay yang dibalas gelengan oleh Jake.
"cuma pikir kalau Jeyun tidak dibawa Daddy kesini, Jeyun pasti sekarang sendirian dirumah menahan lapar.
Trus cari uang lewat balapan lagi." ujarnya yang dibalas kecupan sayang dipelipisnya dari Jay.
"Thanks to Dad, berkat dia adek disini."
Jake mengangguk cepat, memeluk leher erat.
"Kak Jeyi~"
"hmm."
"Jeyun mau swallow."
Jay memundurkan kepalanya, menatap Jake tak mengerti.
"buat apa?"
"buat Jeyun mamam lah."
Sebelah alis Jay terangkat, wajahnya nampak terlihat bodoh saat ini bentuk respon ujaran Jake barusan.
"emang bisa dimakan?"
Jake merengut sebal, ia menukikkan alisnya dengan bibir mengkerut.
"ish! Ya bisa lah, apalagi kalau dibakar, nanti leleh pasti jadi makin enak."
Dipikiran Jay saat ini adalah 'ini adek mau ngedebus apa gimana sih? Kok sendal karet mau dimakan!'
"ayo beli swallow!! Ayo kak Jeyi~"
"dek, jangan yang enggak-enggak deh.
Begituan mana bisa dimakan, perut kamu mana bisa nyerna.
Ngunyah aja ngga bakalan bisa, yang ada capek gigi kamunya."
Part 26
Start from the beginning
