3 - Semua salah ibu!

47 10 1
                                    

Aku berjalan dengan terburu-buru menuju rumah. Setelah mengatakan alasan bohong bahwa aku harus pulang karena ibu membutuhkan pertolonganku padahal ibu sendiri sedang sibuk menemani ayah menonton acara berita hari ini di ruang keluarga.

"Mba gimana? Tetangga nya baik?"

Pertanyaan ibu membuatku menghentikan langkah. Aku menggembungkan pipiku mengingat kejadian tadi. "Ibu pokoknya mba gamau lagi kalau di suruh kesana"

Setelah mengatakan Hal itu aku langsung berjalan cepat kearah tangga menuju kamarku yang berada di lantai dua.

Sungguh rasanya aku ingin cepat-cepat ganti hari. Entah kenapa aku merasa sial sekali sekarang.

-

Mataku dengan matanya bertemu. Aku terdiam sampai sebuah tangan lembut memegang pipiku. Mataku beralih kearah anak kecil yang masih berada di dekapanku dan sedang mencoba meraba wajahku.

"Oh iya lyan itu juna"

Aku menoleh kearah rino yang sedang menjelaskan sambil menyuapi kembali gadis kecil di hadapannya. Mataku beralih kembali ke arah laki-laki yang mulai jalan menghampiri kami.

"Sini". Ia mengulurkan tangannya, memberi kode untuk aku memberikan gadis kecil di dekapanku ini.

"Ah iya"

Laki-laki itu mencoba mengambil alih bayi tersebut tetapi bayi itu seperti tidak nyaman dan malah memelukku lebih kencang membuat aku jadi bingung sendiri.

"Diva ini abang juna". Mendengar suara barington tersebut membuat bayi itu langsung menoleh dan memperhatikan dengan seksama. Bahkan isakan tangis protes itu hilang.

Dengan mudah juna mengambil alihnya lalu sibuk menepuk-nepuk kecil punggung bayi kecil yang wajahnya hampir mirip dengannya.

"Arjuna"

"Eh, lyanti tapi panggil lyan aja". Aku terkejut karena diajak berkenalan secara tiba-tiba.

"Duduk aja lyan gapapa"

"Iya makasih"

Aku tidak tau harus memanggil kedua laki-laki itu dengan embel-embel 'kak' atau tidak. Tetapi dilihat dari wajahnya sepertinya kita seumuran.

Aku duduk di kursi yang tersedia. Memperhatikan kedua laki-laki tersebut tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Rasanya aku ingin pulang saja.

Tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan kecil tengah memainkan rambutku membuat aku menoleh, mendapati diva menatapku dengan wajah polosnya.

"Halo cantik". Ucapku sambil meraih tangan kecil itu untuk digenggam dengan lembut.

Laki-laki yang tengah menggendong diva menoleh sedikit memastikan apa yang sedang aku lakukan bersama gadis kecil di gendongannya.

Dua Pilihan [Lee Know ft Lee Juyeon]Where stories live. Discover now