(48) Masih Marah

925 113 66
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

"Jendeuki."

"Jichunni." Jennie tersenyum lebar saat Jisoo datang ke kantin dan duduk disampingnya.

"Udah makan aja dulu, nanti aja manjaannya." Jennie mengerucutkan bibirnya karena tak jadi merangkul lengan Jisoo.

"Makan dulu ne." Bujuk Jisoo.

"Tapi Jendeuk kan kangen sama eonni." Rengutnya.

Memang semenjak kelas XII ini, mereka sudah jarang bertemu karena Jisoo yang sibuk dengan kegiatannya sebagai siswi kelas XII yang akan menghadapi ujian kelulusan. Jadi mau tidak mau mereka jadi jarang bertemu.

Kemarin saja Jisoo menjenguk Hye Kyo tak sempat bertemu dengan Jennie karena Jisoo yang memang baru pulang sekolah sementara Jennie sudah pulang ke rumah karena sudah sore.

Di sekolahpun mereka memang bertemu, tapi sudah jarang untuk berkumpul seperti biasa, paling kadang hanya sekedar menyapa saja sebelum masuk kelas atau bertemu di koridor. Dan itu membuat Jennie merasakan kalau ia sangat merindukan Jisoo.

"Makan dulu ya, habisin, kalau udah baru eonni izinkan buat peluk." Ucapnya mengusap rambut Jennie dengan senyumannya.

"Janji?"

"Iya Jendeuki, sudah sekarang makan, habiskan ne." Gemas Jisoo sedikit mengacak rambut adik sepupu yang sangat dia sayangi itu.

"Hehe iya, Jendeuk makan, eonni juga ya, harus dihabisin." Jennie dengan semangat langsung melanjutkan makannya yang memang masih tinggal sedikit.

"Kalian berdua juga, jangan cuma bengong liatin anak kucing yang lagi pengen dimanja." Ucap Jisoo pada Rosé dan Lisa yang memang hanya diam saja sedari tadi karena memperhatikan mereka.

"Ne." Jawab keduanya serempak dan juga melanjutkan makan.

"Eonni memangnya nggak sibuk ya?" Tanya Rosé membuka topik agar tak sunyi.

"Nggak, emangnya sibuk apa, paling juga sibuk les sama belajar di perpus."

"Oh iya Jisoo eonni, tadi pagi ada yang ngasih Jennie coklat sama bunga mawar satu tangkai." Ucap Lisa semangat.

"Heum? Coklat sama bunga mawar. Siapa?" Tanya Jisoo serius.

"Itu dia yang kita nggak tau, dia cuma nulis surat sama inisial namanya aja, jadi kita nggak bisa nebak." Jawab Rosé, lalu ia mengambil sesuatu di kantong jas sekolahnya.

"Apa ini?" Tanya Jisoo heran saat Rosé menyodorkan selembar kertas padanya.

"Ini suratnya eonni, coba eonni baca, mungkin aja eonni kenal sama tulisannya."

Jisoo mengambil suratnya dan langsung ia buka untuk dibaca.


To J

Pagi si cantik dan manis yang menggemaskan.
Meskipun coklat ini tak semanis senyummu dan bunga mawarnya tak secantik wajahmu, Aku harap kamu mau menerimanya.
Ini memang tak seberapa, tapi percayalah aku memberikannya dengan sepenuh hatiku.
Jangan pikirkan siapa aku, cukup terima saja bunga dan coklatnya, itu sudah cukup untukku.

Tertanda "T"


Jisoo mengernyitkan keningnya, ia menatap Lisa dan Rosé yang langsung mengendikkan bahu mengatakan jika mereka tak tau siapa itu.

Simple {Jennie Kim}Where stories live. Discover now