Lalu dengan hati-hati, Lisa membawaku ke atas dan aku hanya bisa memejamkan mata.

Aku mencoba untuk mengatur sebaik mungkin kegelisahan yang mengambil alih setiap sel di tubuhku.

Rasanya sangat memalukan saat di bawa ke kamar dengan gaya pengantin baru seperti ini.

Aku sangat sedih karena tidak memiliki kekuatan untuk memprotes tindakannya.

Setelah sampai di kamar, dengan hati-hati Lisa mengistirahatkan tubuhku di kasur dan aku secara otomatis meringkuk di tempat tidur sambil memeluk bantal.

Bagaimana cara agar aku bisa melarikan diri dari rumah ini?

Apa salahku sehingga pantas mendapatkan semua ini?

Aku tidak bisa tinggal di sini, tidak bisa, aku benar-benar tidak bisa!

Sebuah tangan memegang wajahku dengan hati-hati berusaha untuk tidak menyakitiku.

Namun, aku bahkan tidak merasakan apa yang terjadi di sekitarku.

Kepalaku benar-benar pusing dengan semua informasi baru dan semua hal yang tidak masuk akal yang ada di lingkunganku.

"Apa sudah lebih baik?" Aku bisa mendengar sebuah suara serak bertanya.

Aku kemudian memejamkan mata sangat erat untuk mencoba meminta bantuan kepada semesta.

Tolong semesta... betapapun menyedihkannya saat itu, buatlah aku kembali ke kehidupan yang kumiliki sebelumnya.

Tolong...

Rasa mual dan pusing yang kuat masih terus menyerangku.

Aku merasakan tangan Lisa dengan lembut melepas sepatu ketsku lalu dia menutupi tubuhku dengan selimut.

Aku semakin memejamkan mata lebih erat dalam upaya untuk tidur dan aku berharap bangun di apartemen kecilku dan kembali ke kehidupan lamaku.

Namun itu benar-benar tidak terjadi, aku hanya bisa merasakan ciuman bibir yang lembut mendarat di pipiku yang pucat dan sedingin es.

"Aku akan segera kembali, Honey." Dia berbisik padaku. "Jika ada sesuatu, jangan ragu untuk memanggilku."

Aku mencium aroma Cologne yang digunakan oleh Lisa. Aromanya benar-benar harum dan membuat tubuhku ketagihan sehingga menginginkan lebih banyak aroma itu, tetapi saat menyadari jika aroma itu melekat di tubuh Lisa, aku segera sadar.

Bagaimanapun, wanita itu merupakan pengingat yang terus-menerus memberitahuku bahwa ada sesuatu yang sangat salah terjadi dengan hidupku.

Aku masih tetap diam dengan kesedihanku. Lalu aku merasakan kasur sedikit bergerak ketika Lisa bangkit dan kemudian dia pergi untuk menutup tirai supaya ruangan menjadi lebih gelap.

Wanita itu mematikan lampu juga lalu meninggalkan ruangan setelah menjatuhkan satu ciuman lagi di pelipisku. Sedangkan aku hanya berharap ini semua hanya mimpi buruk.

Tanpa aku sadari, aku tertidur sebentar dan kini aku sedikit demi sedikit mulai terbangun ketika mendengar gerakan di lantai bawah, dan itu membuatku cepat sadar bahwa keinginanku untuk kembali ke kenyataan belum juga terjadi.

Sial, sial, sial!

Kemudian aku mendengar langkah kaki yang berjalan dengan hati-hati menaiki tangga.

Aku juga mendengar bisikan seorang anak bersama dengan suara yang lebih dalam mulai mendekati kamar tempat aku berada.

Aku benar-benar ingin menghilang atau bersembunyi di bawah tempat tidur.

Aku hanya ingin sendiri dengan derita yang menyiksaku.

NOT BAD, BUT NOT GOOD Where stories live. Discover now