1.Sekolah

55 5 2
                                    

  "Aku akan pergi sebentar,jangan merindukan ku karena aku akan kembali"

  "Kalimat itu terus berputar-putar di kepalaku, mengatakan kepadaku bahwa ia akan kembali,ia berkata akan pergi sebentar,tetapi apa, ini sudah tahun yang ke 8 dan juga sudah 8 kali umurku bertambah,tetapi apa?, dia masih belum kembali"-Kim Yohan.

                  
                            🥀🥀🥀

  07.15
Pagi hari yang cerah,dengan iringan senyum sang mentari. Secarik sinar menyusup keruangan yang bisa disebut luas ini. Sontak, hal itu tentu menerangi sebagai bagian ruangan dengan nuansa biru langit ini. Sebagian sinarnya menerangi beberapa bingkai yang terpasang rapi di atas nakas kecil itu. Dan yang tanpa ia sadari memerangi sikecil pengatur waktu yang mulai mengoceh.

  Kringggg kringgg....
Jam beker terus berdering diatas meja yang tak terlalu besar itu. Getaran yang ia hasilkan mampu menambah kesan berisik dirinya. Ia terus berdering melewati menit-menit dirinya tanpa berpikir untuk berhenti tanpa seizin pemilik.

  Deringan jam itu berisik, dan juga kuat sehingga mampu membuat siapapun terbangun karena ulahnya. Tapi, itu tak berlaku jika hanya sekali dering saja untuk seorang pemuda yang menyandang sebagai siswa SMA sekaligus atlet taekwondo kebanggaan sekolah. Pemuda dengan rambut hitam legam dengan poni yang menutupi dahinya itu mulai menguap. Diusapnya mata bulatnya itu untuk penglihatan yang lebih jelas.

  "Berisik masih pagi juga," ucap nya.

  Diarahkan tangan kanannya kearah meja kecil yang tepat disampingnya. Dengan keadaan mata yang setengah tertutup tangan pemuda itu mulai meraba-raba nakas perlahan.

  Tik.

  Tangan pemuda itu berhasil meraih sikecil berisik itu dan ia juga berhasil mendiamkannya. Dengan keadaan mata yang masih setengah tertutup, diangkatnya sedikit kepalanya dan dengan perlahan ditengokkan dimana tepatnya jam kecil itu berada. Matanya bulatnya mulai melihat ke arah jam weker yang ada di meja samping tempat tidur.

  "Anjirr telat gw mana belum ngerjain tugas MTK lagi." Pemuda itu terpenjerat kaget dan lekas turun dari tempat tidur. Selimut yang ia kenakan dibiarkan tergeletak sembarangan di lantai. Juga jangan lupakan kemana perginya bantal pemuda itu.

  Dengan keadaan nyawa yang sih setengah terkumpul ia berlari menuju kamar mandi kamarnya dengan keadaan mata yang ia paksa untuk terbuka. Gumaman berisi umpatan keluar dari bibir tipis pemuda itu kala menyadari bahwa jam beker kecilnya baru membangunkannya saat 15 menit bel masuk sekolah selesai berbunyi.Ia segera bergegas mandi dan menggunakan sergam sekolah nya,dan berlari sembari menyambar kunci motor yang ada di sampingnya.

"Mah Yohan berangkat dah kesiangan ini,mamah kok gak bangunin Yohan sih," ucapnya begitu tiba diruang tengah.

Dengan tergesa Yohan memakai sepatu dan jangan lupakan juga wajah panik yang terlukis di wajahnya. Tas yang ia kenakan terpasang asal dipunggungnya. Juga bagian-bagian dari tas yang tak tertutup sempurna tak mengalihkan perhatiannya dari kata 'telat' yang sudah terukir nyata di kepalanya.

"Enak aja ngatain mamah gak bangunin kamu,mamah udah bangunin kamu dari jam 5 subuh tapi kamu nya aja yang gak bangun-bangun,tu alarm yang kamu pasang aja dari tadi bunyi terus,kamunya aja yang kebo, mana gak solat subu-"

"mah stop, Yohan ini dah telat masih aja di ceramahin,mending ceramah nya entar aja kalo Yohan dah pulang sekolah,yaudah Yohan berangkat dulu assalamu'alaikum."

Yohan berlari keluar rumah dan langsung menaiki motornya.

"Waalaikumsalam,ngidam apa sih dulu kok bisa keluarnya anak modelan kek Yohan," ucap sang Mama sembari menggeleng melihat tingkah dari putra sulungnya itu.

still waiting || Kim YohanΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα