"Ya sudah, ayo ikut aku kita ke kedai Bibi Han. Atau kau masih ada pekerjaan lain?"
"Ada konsul, tapi sejam lagi."
"Okelah, ayo..."
Jeno pun mengekori Renjun pergi ke kedai Bibi Han yang letaknya tak jauh dari Rumah Sakit. Berjalan kaki sebentar langsung sampai. Kedai favorit anak-anak di Rumah Sakit selain makanannya enak-enak seperti masakan rumahan juga Bibinya yang sering memberi bonus side dish dan ekstra pada makanannya. Oh iya, kedainya buka 24 jam. Malam sampai pagi ditangani oleh anak Bibi Han dan suaminya. Tak jarang, kedai Bibi Han selalu menjadi tempat nongkrong anak-anak di Rumah Sakit ketika mereka punya waktu luang. Apa sudah seperti promosi?
"Semua menunya tampak enak. Bingung jadinya."
"Iya, semua makanannya enak. Haechan suka kimchi jiggae buatan Bibi Han, dimakan dengan nasi. Kau butuh karbo agar kekuatanmu kembali untuk lanjut bekerja nantinya."
"Benarkah? Mungkin aku harus mencoba menu favorit dokter Seo hihi"
"Bagaimana Haechan? Apa kau masih membuat masalah dengannya?"
"Dia masih suka meneriakiku di UGD dan ruang perawatan tapi tak apa, aku tidak keberatan karena memang akunya yang teledor. Setidaknya aku masih diijinkan untuk menangani pasien."
"Oh ya? Aku mengenal Haechan lebih dari 7 tahun dan kau tahu, Haechan bukan tipe wanita yang bisa memaafkan orang secepat itu. Minimal kau dapat skors 1 bulan. Maka dari itu susah mendapatkan staff yang mau bertahan lama di Rumah Sakit lebih dari 1 bulan. Kalau Haechan bilang tidak suka ya tidak, meski digoda, disogok bagaimana pun Haechan tetap teguh dengan pendiriannya. Tapi kau? Dimaafkan dan dibiarkan menangani pasien lagi kurang dari 24 jam? Wah..."
Mendengar penuturan Renjun, Jeno jadi senyum-senyum sendiri. Tidak tahu, tapi ingin Jeno berpikir dirinya itu spesial di mata Haechan karena diperlakukan berbeda dari staff-staff kebanyakan.
"Apa itu artinya aku spesial, Njun? Hehe"
"Ppfftt pede sekali kau dokter Lee... Haechan tidak segampang itu suka pada orang. Kau mungkin dibiarkan terus ada di sini biar Haechan ada objek pelampiasan amarah hahaha sadar kau ya sadar! Kau tahu samsak kan? Iya, itu kau. Samsaknya Haechan haha"
Senyum Jeno pudar. Dia menatap Renjun dengan tatapan datarnya. Iya ya, kenapa berharap lebih sudah tahu Haechan begitu orangnya.
"Apa dokter Seo sudah punya pacar? Ada yang sedang dekat dengannya atau ada yang dia sukai mungkin?"
"Untuk masalah itu─"
"Bibi oh Bibiii~ anak anjingmu sudah sangat kelaparann... beri aku makann~"
Renjun tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena suara Yangyang bergema di seantero ruangan, merengek minta makan. Dia tidak sendiri, ada Haechan berjalan di belakangnya.
"Seperti biasa kan, beb?"
"Bab beb bab beb, iya seperti biasa."
"Oke cayang duduklah duluan biar aku yang memesankan makanan untukmu."
"Yang─"
"Ice lemon tea, iyaa tauu... sudah sana!"
Renjun melihat bagaimana Jeno menatap interaksi Yangyang dan Haechan itu lalu tersenyum miring. Sepertinya residen baru ini halal untuk dikerjai pikir Renjun.
"Kau lihat sendiri kan, Jen? Sayang sekali kau mungkin tidak ada kesempatan."
Renjun tertawa puas dalam hatinya karena berhasil membodohi Jeno. Tapi beberapa saat kemudian ekspresinya berubah lagi melihat Jaemin memasuki kedai dengan senyuman lebarnya. Tidak langsung memesan, anak itu berjalan cepat mendahului Haechan yang baru mau duduk di sebelah Renjun. Tidak ada pilihan lain selain Haechan duduk di sebelah Jeno.
ESTÁS LEYENDO
Stuck With You (Switch Vers.) • NoHyuck •
Fanfiction- Bagaimana kalau peran mereka ditukar? - -) NOHYUCK -) GENDERSWITCH -) Romance, Medical Another SWU story by Bee 🐝 Be a smart and respectful reader ♡'・ᴗ・'♡
• 005 •
Comenzar desde el principio
