II

29 3 2
                                    

Masih di the borrow ya bund setelah kebakaran itu nah besok nya baru berangkat ke stasiun.

Iye kata empo ati kemaren ye dia kaga bisa buang aer perkare ngetawain anak tetangga. Audeh kena santet kali ye

Di the borrow marjo ikut merenovasi rumah, karena hasil penjualan di toko meningkat mereka bisa membetulkannya lebih sekedar bagus, lebih baik dari sebelumnya. Walaupun semua barang tak ia rubah katanya 'kenangan'.

" Jo..." Panggil George yang membersihkan debu.

" Ya " sahut marjo

"Apa kau benar benar tak mendekati laki laki lain?" Ucapnya memastikan

" Apa? Tidak" ucap marjo

" Baguslah"

" Memangnya kenapa?"

" Tidak" ucapnya lalu pergi

' lah si anj bukannya tembak Buruan cepat dibaperin iya ditembak kaga' batin marjo

George berangkat ke toko marjo masih membantu.

Mengskip ke malem ye bund.

Marjo seperti biasa membantu merapihkan meja makan sebelum mereka turun.

Di saat mereka makan George yang duduk di samping marjo membisikan

" Nanti datang ke kamarku" ucapnya berbisik matanya mengedarkan ke arah keluarga nya memastikan tak ada yang mendengar

" Untuk?"

" Datang saja ku tunggu " bisiknya melanjutkan makan

Selesai makan dan merapihkan meja.

" Mrs. Weasley aku ke kamar George boleh?" Ucap marjo

" Boleh, tentu kalian sepasang kekasih bukan? Tapi jangan berbuat macam macam" ancamnya di akhir.

Marjo mengetuk pintu kamar George

Knock....... knock.....

" Masuk" ucapnya dari dalam

Marjo masuk melihat suasana kamarnya yang rapih,

" Waw kamar mu rapih sekali" ucap marjo duduk di atas tempat tidur

" Aku Mau menunjukan sesuatu" dia mengeluarkan gelang dari sakunya.

" Gelang?" Ucap marjo

" Ya cantik bukan?"

" Ya cantik, tapi untuk apa?" Ucap marjo

" Untukmu....." Ucapnya membuat marjo tertegun.

" Dalam rangka apa" berharap di nyatain cintanya ni bund ughh tahan marjo

" Dalam rangka penjualan di toko meningkat selama kau membantuku disana, banyak siswa yang mencarimu, kau selalu terkenal di Hogwarts katanya kau merekomendasikan barang jahil di toko ku" ucapnya membuat marjo sedikit sedih bercampur senang

" Benarkah? Bagus dong aku jadi model iklan kalo gitu" ucap marjo bercanda.

George memakaikan gelang ke tangan ramping milik marjo,

" Cantik seperti orangnya" ucap George membuat marjo memerah

" Thanks George kau tak perlu memberikan ini sudah sepantasnya aku membantu teman " ucap marjo

" Teman? " Bingung nya

" Ya kita masih berteman" bingung marjo

" Ku kira kau menganggap ku kekasih" sedihnya

 Marjolaine Scamander ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang