"Tuan Dohwan dalam perjalanan, Tuan."
"..hiks.. Da-daddy..ma-mau hiks Da-dad-"
"Yeonjun ada apa ini?!!"
Minho melempar asal tas kerjanya, lantas berlari menghampiri Yeonjun dan Jake yang berada dalam gendongannya dalam keadaan menangis kencang.
"jatuh dari meja pantry." sahut Yeonjun saat tubuh Jake berpindah alih pada gendongan koala Minho.
"kekacauan apa lagi yang kau buat, hmm?" tanya Minho begitu melihat bagaimana lengketnya tubuh Jake yang terlumuri whipping cream berwarna pink.
Whipping cream yang tertoreh dipipi Jake sudah melumer tercampur dengan air mata, alhasil lumeran tersebut mengalir sampai lehernya.
"hentikan tangismu, boy.
Nanti dadamu sesak."
Bukannya berhenti, tangis Jake justru semakin kencang.
Sembari tangan kanannya bergerak meraba benjolan dibelakang kepalanya.
"..hiks.. Da-daddy.. Daddy.. Hiks.. Be-benjol." adu-nya.
Sebelah alisnya terangkat bingung, namun tak ayal ia meraba belakang kepala Jake dan menemukan benjolan yang cukup menojol dan agak melebar dengan netra tajamnya yang melebar marah.
"boy, kedepannya dapur area terlarang buatmu."
🌼🌼🌼
Jake sudah kembali bersih dan wangi bayi, juga ia sudah mendapat perawatan dari Dohwan.
kini ia tengah duduk dipangkuan Jay dengan posisi saling berhadapan dan Jake yang memeluk erat tubuh Jay dengan botol susu tersumpal dibibirnya.
"ide dari mana membuat kue, hmm?" tanya Jay diakhiri dengan kecupan gemas dipipi gembil Jake yang pipinya bergerak gemas menyesap susu dari botol.
Jake melapas sesapannya dibotol, menaruhnya botol yang isinya sudah tandas kedekat kakinya.
"Jeyun bosan sendirian, tidak ada teman main."
"Daddy, Uncle, Abang sama Kakak punya urusan masing-masing, Jeyun ditinggal dimansion tanpa ditemani.
Jeyun kesepian.." sanbungnya dengan kepala teetunduk dalam, seraya memainkan kancing kemeja Jay dengan raut merengut sedih.
"makanya Jeyun mau sekolah, biar ada teman."
Jay menghela naafs kasar, mengusap kasar wajahnya dengan tangan kanannya.
"dek.. Diluar lebih ada banyak bahaya.
Besar kemungkinan ada banyak orang yang tak lain adalah musuh-musuh kami mencelakaimu."
Part 21
Start from the beginning
