Girl blonde

2.7K 124 7
                                    

Klang~

Suara dentingan gelas yang beradu di tambah suara dentuman musik keras memekakkan telinga. Bisa kalian tebak dimana keberadaan pemuda Kim, sekarang. Ia sedang berada di club malam, bersama sahabatnya. Park Jimin.

"Bagaimana hubungan mu dengan Jennie, Tae?" tanya Jimin, yang membuka percakapan.

"Hmzz, masih baik-baik saja" jawabnya, sembari menuang sebotol wine dalam gelas.

"Istri mu?"

Taehyung tersenyum dan menoleh kearah Jimin "Jika bisa mendapatkan keduanya, kenapa harus memilih?!" ungkapnya, kemudian menengak habis minunan di tangan.

"Dasar gila" gumamnya.

"Why? Sesekali kau harus menikmati hidup bersama dua gadis"

Taehyung mendaratkan tangannya di pundak Jimin "Jangan bilang, jika kau masih saja mencintai Seulgi?" tanyanya.

Jimin diam tidak menanggapi, ia masih sibuk dengan segelas wine dalam genggaman. "Hahahaha, kemana Park Jimin yang aku kenal, dulu? Di luaran sana, masih banyak gadis yang lebih cantik dari Seulgi" cibir Taehyung.

Jimin menepikan tangan Taehyung, menatapnya tajam. "Kau benar Tae, tapi di luar sana tidak ada yang seperti Seulgi dan satu hal lagi, Park Jimin yang dulu sudah lama mati."

Taehyung mendencih. "Cinta membutakan segalanya. Kau dulu yang mengajari untuk tidak terlalu naif, dan mempercayai cinta"

"Yakk, kau mau kemana?" tanya Taehyung, melihat Jimin berdiri.

"Nyari angin, sekalian mau ngerokok di luar" ungkapnya, kemudian beranjak pergi.

Tinggalah, Taehyung seorang diri. Ia menghabiskan sisa wine dalam botol, meminumnya sampai tandas.

"Hy tampan, sendirian saja? Ingin minum bersama dengan ku" tawar gadis cantik dengan sebotol minuman di genggaman, berdiri di hadapan Taehyung.

"Boleh juga" jawabnya, yang mengangkat gelas. Membiarkan gadis itu, menuangkan minuman.

*****

Jimin menyalakan api, asap mengepul begitu nikotin yang diapit dua jemarinya terbakar.

Banyak gadis yang berlalu-lalang mengenakan pakaian minim. Namun mereka tidak membuat Jimin tergerak, sedari tadi pemuda Park hanya menatap kearah jalanan yang sepi.

Jimin menengadah, menatap langit. Pandangannya kosong. "Seulgi-ah, apa berada di sana sangat menyenangkan? Bagaimana kabar mu? Aku sangat merindukan mu!" batin, Jimin.

"Yakkk, kau. Akhirnya aku menemukan mu. Dasar berengsekk!!"

Jimin tersentak kejut, mendengar suara gadis meneriakinya. Ia menoleh, mematiskan jika dirinya tidak mengalami delusi.

"Apa? Siapa kau?" tanya Jimin.

Bukannya menjawab pertanyaan Jimin. Gadis itu berjalan semponyongan, mendekati Jimin.

"Hei, hati-hati. Kau bisa terjatuh" kata Jimin yang dengan sigap membantu, gadis di hadapannya.

"Singkirkan, tangan mu. Dari ku" gadis itu, mendorong tubuh Jimin menjauh.

"Maaf. Aku hanya berniat, membantu."

"Yakk, akhirnya kita bertemu lagi. Setelah sekian lama aku mencari mu. Dasar bedebah. Kembalikan uang ku!"

"Apa? Maaf nona, sepertinya. Anda salah orang"

Gadis itu menyipitkan mata, ia menatap Jimin dari atas sampai ke bawah. Tiba-tiba saja ia menangis, Jimin kalap. Ia tidak tahu harus berbuat apa? Keduanya menjadi pusat perhatian pejalan kaki yang lewat.

Istri kecil tuan Vee🔞Where stories live. Discover now