Jake menggeleng ribut, menyilangkan kedua tangannya didada menolak saran Minhyun dan Wonwoo.
"Jeyun mau belajar disekolah pokoknya, otak Jeyun jadi kosong trus bodoh jadi tidak bisa berpikir-"
"adek kan memang tidak ada pikiran." potong Jungwon julid, yang seketika membuat Jake shock.
Dalam hitungan detik wajah shock Jake berubah menjadi lengkung sedih.
Manik bulatnya nampak berkaca-kaca, setelahnya ia menangis kencang.
"HHHHUUUUUUAAAA DADDY!! KAK UWON NAKAL!!!" adu Jake dengan raut wajah yang memerah karna terlampaui kesal dibilang tak punya pikiran.
Emang suka ngadi-ngadi Jungwon, isi otak Jake bukan ngga punya pikiran, cuma agak berdebu, banyak sawang (sarang laba-laba) aja karna ngga pernah kepakai buat mikir.
Ehehehe canda Jake, Jake tau kan kalau Laco cinta mati sama kamu.
Mari kita damai!
"Dek.. Kakak cuma bercanda kok." bujuk Jungwon setelah mendapat bogeman kasar dari Niki dan Sunoo.
"adek mah pintar, buktinya disekolah yang lama dapat beasiswa.
Berarti adek jenius kan."
Tolong Jungwon memujinya jangan terlalu berlebihan, nanti Jake.. Tuhkan!
Dilihat dari lengkung senyum Jake yang perlahan naik keatas, yakin sebentar lagi ia akan mengungkapkan kebodoh-maaf kepintarannya yang berujung mala petaka.
Mari kita doakan yang terbaik untuk Jake, berdoa mulai..
"iya dong.. Jeyun kan pintar.
Pintar pelajaran, pintar main bola, Jeyun juga bisa main biola, diajar pengamen dijalanan.
Kalau bolos kelas juga tidak pernah ketahuan, pintar kan Jeyun.
Oh iya Jeyun juga pintar tengkar, kalau tawuran Jeyun jadi garda depan bawa-bawa linggis curi dari bengkel Om Tino.
Apa lagi ya???
Oh iya Jeyun juga pernah bikin petasan yang bunyi-nya kencang sekali seperti bom.
BOOM!!! terus tangan Jeyun kena, untung lansung diobati jadi bekas lukanya tidak ada.
Jeyun.. Jadi ingin buat petasan lagi, pasti seru Jeyun main petasan didalam mans-"
"EKHEEM!!!"
cerita Jake terhenti begitu mendengar suara deheman kencang nan serentak dari ke-12 pawangnya dan tambahan 4 pria dari keluarga Song.
Part 20
Start from the beginning
