###___

Sudah beberapa jam berlalu sejak kejadian di arena latihan tadi, dan dari sejak itu belum ada kata-kata Kaisar Ryu yang keluar untuk Anxin, sangat beda dari biasanya yang terkesan cerewet.

Anxin terus memperhatikan Kaisar Ryu yang tengah membaca itu, setiap rinci ia memperhatikan bentuk wajah kaisar dan memang Anxin akui bahwa Kaisar Ryu memanglah tampan.

"Aka tau aki tampan, tapi apa harus kau perhatikan seperti itu" ucapan Kaisar Ryu itu mampu membuat Anxin tersadar dari lamunannya.

"Aku tidak memperhatikan anda yang mulia" ucap Anxin membela diri. Tiba-tiba Kaisar Ryu berdiri dan menghampiri Anxin, berhenti tepat didepannya.

Anxin sedikit memundurkan badannya takut tak sanggup menatap wajah Kaisar Ryu, "lalu apa yang kau perhatikan hah?" Tanya kaisar Ryu yang terkesan mengejek.

"Aku bosan, mau jalan-jalan?" Tanya kaisar rmRyu kembali.

"Terserah anda yang mulia kami akan mengikuti anda!"

"Tidak! Tidak ada kata kami hanya ada dirimu dan aku" Anxin masih mencerna ucapan Kaisar Ryu tersebut, ini berarti hanya ada mereka berdua.

Anxin memperhatikan sekekeliling, semua pelayan masih menunduk takut dan seakan tak memberi reaksi.

Tak sabar dengan jawaban Anxin, Kaisar Ryu langsung menarik tangan Anxin. "Yang mulia apa yang anda lakukan? Semua mata memandang kita, bagaimana kalau ratu salah paham" ucap sambil melepas dengan pelan genggaman Kaisar Ryu.

"Udaranya sangat segar, kau tau mengapa aku ingin kau menjadi pelayanku" ucap Kaisar Ryu.

"Emm tidak yang mulia"

"Aku ingin mengenalmu lebih dalam, seperti apakah kau ini"

"Kenapa yang mulia?" Langkah Kaisar Ryu terhenti kemudian beralih menatap Anxin.

"...karena aku tertarik padamu" Jantung Anxin terasa berdetak lebih cepat mendapati kalimat Kaisar Ryu itu, wajahnya memerah menahan malu.

"Ha ham ba tdk mengerti maksud anda yang mulia" ucap Anxin terbata-bata.

"Kalau begitu jangan coba untuk mengerti karena itu akan membuatmu pusing sendiri" ucap kaisar Ryu kemudian melanjutkan langkahnya, disisi lain Anxin menatap punggung kaisar dengan wajah yang masih bingung.

Langkah kaisar Ryu mengarah ke sebuah bangunan, bangunan itu tampak sepi dan memang sudah ditutup terlihat dari segelnya di depan pintu. Yah bangunan itu adalah kediaman Ratu Xia Lin.

Belum jauh langkah yang Anxin ambil, kepalanya mulai pusing kemudian disusul dengan penglihatan-penglihatan yang membuat kepala Anxin semakin sakit, gambaran seorang wanita samar-samar, wanita yang sedang ketakutan di sebuah kamar dengan darah ditangannya.

Tak sanggup menahan sakit di kepalanya Akhirnya Anxin pingsan, tubuhnya hampir terjatuh ke tanah untung saja Kaisar Ryu sigap menopang tubuh Anxin dipelukannya.

"Anxin...Anxin kau kenapa?" Kaisar Ryu yang panik akhirnya menggendong Anxin membawa kembali untuk diperiksa oleh tabib.

"Anxin bangun" ucap Kaisar Ryu masih berusaha membangunkan Anxin.

Huo Hu yang tak sengaja lewat mendapati pemandangan itu, karena rasa penasarannya akhirnya ia memutuskan untuk mengejar Kaisar.

Setelah sampai di kediamannya, Kaisar Ryu langsung membaringkan Anxin ditempat tidurnya, semua heran akan hal itu. Bagaimana tak heran, kaisar Ryu membawa seorang pelayan, membaringkannya di kamarnya, kamar yang selama ini hanya pernah ditiduri oleh satu wanita yaitu Anxin dan sekarang seorang pelayan tengah berbaring di kasur itu dalam keadaan tak sadar.

"Apa yang terjadi yang mulia?" Ucap Huo Hu yang langsung menerobos masuk.

"Aku juga tak tahu, tiba-tiba dia kesakitan dan pingsan" papar Kaisar Ryu dengan raut wajah sangat khawatir.

"Memangnya anda dari mana dan kenapa tak ada pelayan ikut"

"Aku hanya pergi menghirup udara segar sampai langkahku berakhir di kedianman Xia Lin dan disitulah Anxin tiba-tiba kesakitan"

Sepintas pikiran terlintas di kepala Huo Hu,
"Xia Lin, yang mulia mungkinkah Anxin dan Xia Lin saling berhubungan" ucapan Huo Hu itu membuka pikiran Kaisar Ryu.

"Mungkinkah!..." ucap Kaisar Ryu menatap Huo Hu kemudian beralih menatap wajah Anxin.

********
Sekian dulu semoga kalian sukaaa part ini

See you next part dan jangan lupa tinggalkan vote dan comment kalian yahh biar bisa tambah semangat nulisnya

Terimakasih

The Winners Of MeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant