Chapter 3 - Sang Pemilik Tubuh

222 49 21
                                    

Kenapa rambutku jadi panjang?? Mana kutahu!! [Name] memekik histeris dalam hati. Saat ini, raut wajahnya menunjukkan tanda tanya besar; pertanda bahwa [Name] sendiri juga tak tahu mengapa rambutnya bisa jadi panjang seperti ini.

Habis, Six kan berambut pendek sebahu. Persis seperti rambut [Name] di dunia asli. Mengapa malah jadi memanjang begini?

"Aneh."

[Name] terdiam. Berusaha menyesuaikan diri dengan ejekan juga sindiran halus yang terlontar dari mulut pedas Mono. [Name] benar-benar merasa kecewa, kandas sudah tujuannya untuk merayu Mono di dunia ini── tidak, tunggu dulu.

Mungkin saja, [Name] bisa berusaha untuk mengubah sikap Mono yang kelewat dingin di cycle ini!

Satu-satunya cara ya... Merayu.

Itu artinya, [Name] harus berusaha sekuat tenaga untuk bersandiwara menjadi Six yang sesungguhnya dan mengubah sifat dingin Mono. Yah, berhubung Ia sedang meminjam tubuh Six. Lalu, selain mengubah sikap lelaki itu terhadapnya, tugas lain [Name] adalah mengubah ending.

Pengkhianatan yang dilakukan oleh Six hingga mengubah Mono menjadi Thin Man yang penuh dendam tidak akan terjadi lagi di cycle ini.

[Name] sudah bertekad.

Langkah pertama yang akan [Name] lakukan untuk mendapatkan hati Mono adalah, berpura-pura menjadi gadis polos yang manis.

"Aku suka rambut panjang... Apa ada masalah?" tanya [Name] sembari memainkan jari. Jika kalian bisa membayangkan, saat ini [Name] terlihat seperti kebanyakan gadis di anime yang dengan malu-malu menundukkan kepala dan memainkan jarinya ketika bertemu dengan senpai pujaan mereka.

Mono membisu sejenak.

"Hm, tidak ada. Hanya bertanya."

Sejujurnya, Mono merinding dengan sikap Six alias [Name] yang benar-benar bertolak belakang dengan sikap Six di cycle sebelumnya. Yah, kami juga berpikir yang sama tentangmu kok, Mono. Kau juga sangat bertolak belakang dengan Mono di cycle sebelumnya. Tapi ya wajar sih, kalau Mono bersikap dingin begini. Dia 'kan sudah pernah dikhianati.

Rasanya, bulu kuduk Mono berdiri semua kalau melihat Six bertingkah seperti ini.

Nah, saatnya untuk kembali fokus pada perjalanan menuju Pale City. Mono tentu saja berjalan mendahului [Name] dan melompat keluar dari jendela. [Name] pun mengekorinya dari belakang, seperti anak ayam dan induk ayam.

Keduanya kini berada di pesisir pantai. Rambut panjang [Name] berkibar akibat terpaan angin malam yang begitu kencang. Mono melirik ke arah [Name], diam-diam pemuda itu merasa sedikit terpesona dengan paras sang gadis saat ini. Rambut hitam panjang yang indah milik Six bergerak lembut karena ulah angin malam, sinar dari rembulan yang terang benderang terpantul dari manik ruby-nya yang tak kalah indah dari permata.

Six memang terlalu cantik. Keterlaluan.

Ahsiap. Sudah keren belum nih, penataan kalimatnya?

Rasa hangat menjalar di pipi Mono, membuat lelaki itu kelabakan. Jantungnya tiba-tiba saja berdebar kencang. Dengan cepat, Ia kembali memalingkan wajah dari [Name] dan berusaha fokus pada desiran air laut.

Setelah ini, keduanya harus mencari sebuah pintu rusak yang bisa digunakan untuk berlayar menuju Pale City di ujung sana.

"Bantu aku dorong benda ini." titahnya pada [Name] begitu telah menemukan pintu rusak yang dimaksud, gadis itu lalu mengangguk. Dalam hitungan ketiga, pintu tersebut berhasil terdorong ke air. Mono bersama [Name] bersamaan melompat ke atasnya dan membiarkan diri mereka beserta pintu yang dijadikan sebagai rakit tadi terbawa arus air menuju Pale City.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jul 28, 2021 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Seducing Mono. - LN fanfiction.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora