" Tidurlah, kondisimu masih belum sehat. Hanji mungkin akan membawakan bubur sekitar 1 jam lagi, nanti akan ku bangunkan "
" Tak perlu, Danchou. Aku sudah merasa sehat dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih karena sudah merawatku semalaman ini, aku pasti benar-benar merepotkan mu "
" Bukan aku, tapi Levi "
" Eh? Maksudnya, Heichou yang... "
Pria ini mengangguk sambil sedikit tertawa, mungkin ekspresi terkejutku ini begitu menghibur nya.
" Aku baru datang beberapa menit yang lalu, semalaman ini dia yang merawat mu. Mungkin sekarang dia baru istirahat karena aku menyuruh nya untuk pergi ke kamar dan tidur, Levi benar-benar menjagamu bahkan ketika aku menawarkan untuk memanggil dokter. Dia langsung menolaknya " Ucap Erwin menerangkan apa yang sebenarnya terjadi.
Rasa tak enak dan bersalah kini menghakimi, aku sudah banyak merepotkan Heichou. Walaupun dia termasuk orang yang sangat menyebalkan, bagaimanapun juga aku tetap berhutang Budi padanya.
Setelah menuruti perintah Danchou untuk tidur dan makan, aku diam-diam pergi ke kamar di depanku. Erwin sendiri sudah kembali ke ruangannya setelah memastikan aku baik-baik saja, aku mencoba membuka kenop pintu itu secara perlahan dan tak mau sampai menganggu orang di dalam sana.
Sedikit terbuka! Aku mengintip dan melihat seorang lelaki terlelap di atas kursi, di sampingnya ada wanita yang tampak baru saja menyelimuti tubuhnya.
Rasa tak suka, bukan. Ini benci.
Aku langsung kembali ke kamarku dan mengurungkan niat untuk melihatnya lebih lanjut, di sana sudah ada Petra yang merawat Heichou. Jadi, aku tak perlu peduli lagi padanya.
Aku tak pernah merasa cemburu sebelumnya, bahkan ketika Otou-san lebih membanggakan Albin Nii-san di depan orang-orang banyak. Aku sama sekali tak membenci sosok kakak ku itu, kepalaku kembali terasa sakit. Ah, sialan. Aku sepertinya terlalu tertekan.
Berjalan ke arah lemari, melihat jika kanvas dan pewarna ku tersimpan di dalamnya. Langsung ku bayangkan suatu view yang indah untuk menenangkan diri.
Ini adalah kastil pemerintahan yang berada di Trost, kami melewati tempat itu saat di perjalanan. Kondisi malam yang cukup gelap membuatku hanya bisa melihat beberapa gedungnya saja, sedikit menyesal karena tak bisa melihatnya saat pagi. Mungkin saja tempat itu akan jauh lebih berbeda dan beberapa detailnya dapat ku tambahan pada lukisan. Namun tak apa, menurutku ini sudah cukup bagus.
" Warna hijau dan Mocca Cream memang serasi, mungkin aku akan berikan warna awan yang biru kelabu karena suasana hatiku kurang baik hari ini " gumamku lalu mulai memberi warna pada sisa bagian kosong di kanvas.
Kalau di bandingkan dengan lukisan teman-teman ku di Art Academy, tentu saja kalah jauh dalam hal keindahan. Aku hanya melukis apa yang aku mau, tak terlalu peduli dengan nilai yang di dapatkan. Lagipula, selama aku hidup dulu hanya Nii-san yang memuji karyaku tanpa henti.
Aku tersenyum miris, semakin berada di tempat ini jauh lebih lama. Ingatan akan Nii-san terus menerus muncul begitu saja, mulai dari mimpi dan kata-kata yang di ucapkan. Aku ingin pulang kembali ke duniaku dan hidup dengan baik di sana, tapi kenapa bisa-bisanya harus berakhir di tempat ini dan mempertahankan nyawa dari para Titan.
Lakukan pengorbanan
Kau akan dapat kembali
Ku dengar, suara itu kembali memasuki pikiranku. Sejak awal kata-kata itu terus menerus terulang, entah apa maksudnya.
" Apakah jika aku mengorbankan hal penting dalam hidupku, maka aku bisa di kembalikan ke dunia nyata? Tapi apa yang bisa ku lakukan di sini jika hanya hidup sebagai seorang prajurit yang sewaktu-waktu bisa mati karena kecerobohan diri sendiri? "
Tes
Tes
Tes
Hujan turun begitu deras di luar sana, beberapa airnya membasahi jendela kamarku. Bau tanah basah yang khas memberikanku ketenangan, hawa yang nyaman ini begitu membuatku terasa mengantuk.
Padahal sudah lebih dari 10 jam aku tidur
Ingat kan, jika aku ini adalah orang sakit. Jadi itu cukup wajar jika aku kembali merasa kantuk menyerang, lagipula Erwin sudah bilang jika aku harus banyak istirahat. Jadi, aku akan lakukan.
Aku hanya punya waktu bebas di hari ini, besok mau tak mau aku harus kembali di sibukkan dengan beberapa tugas sebelum di rekrut secara resmi di Survey Corps. Kembali, ku tatap maha karya yang baru saja tercipta atas imajinasi ku.
Semoga saja, Heichou akan menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISEKAI ( Another World )
FanfictionSemua jauh berbeda ketika aku membuka mata Attack on Titan © Hajime Isayama Rewrite Story by Parkaca_ Key Word : Isekai, AOTxReaders, Imagine, Fantasy. •Attackontitan #2 from 1,68k Story on Wattpad ( 8/Aug/2021 ) •Heichou #2 from 13 Story on Wattpa...