" Maaf karena aku merepotkan mu sejak awal pertemuan sampai saat ini, aku benar-benar tak berguna dan tak ada yang bisa ku lakukan untuk menolong orang-orang " ucapku dengan suara pelan, aku merasa bersalah.

Dia menatapku, kedua netranya melihat ku dengan tatapan lekat. Menghela nafas panjang dan bahkan sempat-sempatnya untuk menjitak keningku di tengah kondisi kami saling berpelukan, eh tidak. Lebih tepatnya aku yang memeluknya karena sebuah alasan.

" Kau memang tak berguna, tapi kalau kau mati dengan sia-sia bahkan kau lebih parah dari hewan-hewan di bawah sana, bahkan kuda pun akan lari jika tau sedang berada dalam bahaya. Bukannya berdiam seperti orang bodoh yang masih berfikir apa ini nyata atau tidak " Kami telah sampai di Camp terdekat, dia berjongkok untuk membuat kedua kakiku menapak di tanah.

Tatapan matanya benar-benar tak bisa ku pahami, kata-kata nya barusan entah kenapa memunculkan perasaan aneh di dalam diri ini.

Ketika ia memerintahkan salah satu bawahannya untuk membawaku masuk ke dalam camp, Heichou segera membalik badannya dan mulai berjalan pergi untuk membantu teman-teman nya melawan para Titan.

Aku menggenggam salah satu lengannya, rasa takut ini begitu menggangguku. Bahkan sejak sadar jika dia sebenarnya hanya ingin mencoba menghiburku dengan ucapannya yang lebih terdengar seperti mengajak ribut.

" Tolong, kembalilah dengan selamat " Demi Dewi Athena dan raja Poseidon yang menguasai kota Atlantis, itu adalah kata-kata yang bukan berdasar dari pikiranku. Melainkan langsung meluncur begitu saja dari hati.

Dia hanya terdiam, lalu mengangguk dan segera menyelesaikan apa yang harus ia selesaikan.

.
.
.
.
.

5 hari setelah penyerangan yang dilakukan oleh Collosal Titan, suasana kembali menjadi kondusif. Sebenarnya, punggungku terasa pegal karena sejak kemarin membantu para prajurit untuk membersihkan mayat yang terbaring di jalanan. Hampir selama itu juga aku tak bisa tidur dengan nyenyak, ada suara-suara aneh yang memasuki alam mimpiku dan seolah-olah menyampaikan rasa kasih sayang serta kerinduan nya.

Aku menyayangimu

Kau adalah adikku yang paling kuat

Maaf karena tak bisa berada di sisimu

Orang yang berada di dalam mimpiku itu menghilang begitu saja di tengah keramaian, senyum tulus juga pancaran mata yang begitu aku rindukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Orang yang berada di dalam mimpiku itu menghilang begitu saja di tengah keramaian, senyum tulus juga pancaran mata yang begitu aku rindukan.

Albin Nii-san

Dia adalah kakak lelaki ku, usia nya 3 tahun lebih tua. Aku sangat-sangat menyayanginya, tapi kini melihatnya muncul menyampaikan kata hatinya justru membuatku merasa sakit.

" Harusnya, kau bangun kalau kau memang merindukan ku. Bodoh. " Gumamku sambil merapihkan kasur yang sedikit berantakan.

Saat aku masih hidup sebagai manusia normal, Albin Nii-san tengah di rawat di salah satu rumah sakit karena Koma setelah mengalami kecelakaan pesawat yang juga merenggut nyawa ibu juga ayahku. Dari 156 penumpang, hanya ada 11 orang yang selamat termasuk kakakku yang satu itu.

Dia kembali ke Tokyo, dengan terlelap dalam waktu yang cukup lama setelah mendapatkan perawatan intensif di Amerika. Wajahnya penuh dengan goresan luka dan bibirnya begitu putih pucat, senyuman terpatri di kurva yang selalu menciumi ku ketika bangun tidur.

Nii-san akan terus membimbing mu

Hiduplah dengan baik di dunia barumu

Kau akan bisa kembali setelah berkorban

Nii-san akan menunggumu

Kata-kata itu kembali terputar, ucapannya membuatku tanpa sadar menitihkan air mata. Aku benar-benar ingin bertemu dengannya, tapi apa yang akan ia pikirkan jika saat tersadar dari tidur panjangnya dan menyadari jika adik kecilnya ini telah mati?

Tok!

Tok!

Tok!

" Hana-chan! Ayo kita sarapan bersama! "

Aku tersenyum kecil, suara ketukan yang di iringi ajakan Janji dari balik pintu itu membuatku sedikit melupakan apa yang sebelumnya terjadi.

ISEKAI ( Another World )Where stories live. Discover now