264 18 0
                                    

Hari ini semester baru dimulai. Banyak mahasiswa baru yang mulai masuk ke kuliah setelah melewati masa orientasi mereka minggu lalu. Salah satunya adalah Renjun, pemuda itu bahkan sudah dari pagi duduk di kafe dekat tempat kuliahnya. Jemari lentiknya bergerak lincah di atas telepon selulernya, bertukar pesan dengan pujaan hatinya. Renjun atau nama lengkapnya Huang Renjun sudah memiliki kekasih sedari sekolah menengah atas bernama Lee Jeno.

Pangeran es sekolah, atau panggilan akrabnya Ice Prince. Image dingin sudah melekat pada pemilik nama Lee Jeno, sedari dulu laki-laki tersebut sangat jarang menampilkan senyumnya. Wajahnya hanya dihiasi wajah datar yang membuat banyak orang jadi merasa terintimidasi karena tatapan tajamnya. Tentu saja hal itu berubah semenjak ia mengajak laki-laki mungil dengan paras rupawan itu menjadi kekasihnya, selama Renjun ada disisinya Lee Jeno akan menjadi pemuda yang murah senyum dan bertingkah berbeda 180° dari sikap biasanya.

"Hai sayang, sudah menunggu lama?"

Renjun menolehkan kepalanya kesamping, melihat lelaki bersurai coklat itu tersenyum hingga matanya tenggelam menyerupai bulan sabit.

"Tidak juga, aku baru saja datang dan menunggu pesanan ice lemon tea ku."

"Jadi hari ini kau akan selesai kelas jam berapa?"

Ketika pesanannya datang Renjun mengucapkan terima kasih kepada pelayan yang mengantarkan minumannya, tidak lupa dengan senyum manisnya membuat semua orang yang melihatnya menahan gemas. Setelah menyesap minumannya sedikit Renjun kembali memberikan atensinya terhadap kekasihnya.

"Sepertinya jam 2 kelasku sudah selesai, tapi tadi ada guru yang meminta bantuanku untuk menemani murid baru yang melewati orientasinya. Aku disuruh untuk mengajaknya berkeliling tempat kuliah karena jurusannya sama denganku."

"Baiklah, akan kutunggu di parkiran nanti. Jangan lama-lama aku tidak mau orang-orang menatap kekasihku yang manis ini!"

Bibir Renjun mencebik mendengar penuturan kekasihnya yang memang sedikit posesif ini. Seorang Lee Jeno paling tidak suka ketika banyak orang menatap Renjun atau menyentuhnya. Dia bahkan pernah hampir mematahkan tangan kakak kelasnya Lucas Wong yang dengan beraninya menggenggam tangan mungil Renjun. Sebenarnya Lucas hanyalah menarik Renjun agar jalan sedikit lebih cepat karena mereka berdua terlambat ke ruangan OSIS waktu itu, tetapi Jeno salah mengartikannya dan cemburu. Yang membuat keadaan lebih parah itu kenyataan bahwa Lucas sudah memiliki kekasih dan sebelum situasi menjadi lebih runyam Renjun langsung menarik tangan pacarnya itu dan menenangkannya.

Semua orang mengenal dan memuja pasangan kekasih yang sangat awet ini. Bisa diibaratkan jika mereka adalah sebuah kapal badai paling kuat pun tidak bisa membuat kapal itu tenggelam. Walaupun nyatanya, didalam movie terkenal dengan judul 'Titanic' kapal besar nan megah tersebut tenggelam dengan mudahnya ketika tertabrak ice berg sekali.

"Imut sekali kekasihku satu ini!"

Jeno mencubit pipi gembil milik Renjun dengan gemas yang hanya dibalas dengan rengekkan kecil dari si surai pink. Setelah menghabiskan minumannya ia diantarkan ke kelasnya oleh Jeno, jemari tangan mereka bertautan menebarkan aura bunga-bunga di sepanjang koridor sekolah membuat orang yang melihatnya menjadi iri saja.

"Sudah sampai, terima kasih Jeno-ya sudah mengantarkanku sampai sini."

Renjun mengecup pipi Jeno sembari berjinjit sedikit. Dirinya lebih pendek dari Jeno membuatnya harus berjinjit sedikit untuk mencium pipi kekasihnya tersebut.

"Kenapa hanya disini? Aku juga ingin morning kiss disini."

Jeno mengetuk pelan bibirnya menggunakan jari telunjukknya. Ini namanya diberi hati meminta jantung! Renjun yang diam saja membuat Jeno tidak tahan. Akhirnya, dirinya menahan tengkuk Renjun dengan tangan kanannya, tangan kirinya berada di sebelah kiri kepala Renjun, menahan bobotnya sebelum ia menunduk untuk mengecup bibir Renjun dan sedikit melumatnya. Renjun yang menerima perlakuan itu dari kekasihnya membalasnya juga, kedua tangannya memegangi jaket milik Jeno dan kepalanya menengadah dengan kedua matanya terpejam. Lidah membelit dan saling menyesap dengan desahan lirih milik Renjun yang kadang terbenam oleh sesapan milik Jeno.

Kehabisan oksigen, Renjun mendorong pelan bahu milik Jeno sehingga tautan mereka berdua terlepas dengan bibir keduanya yang membengkak dan bewarna kemerahan. Renjunnya semakin terlihat cantik dan seksi jika seperti ini, rasa ingin membawanya ke tempat yang sepi pun semakin meningkat.

"Sudah pergilah ke kelasmu! Sampai jumpa nanti Jeno-ya!"

Setelah berpisah didepan kelas Renjun menghela napasnya pelan dan kakinya mulai berjalan memasuki kelasnya. Adegan tadi tentu saja tidak terlewatkan oleh murid yang sudah berada di kelasnya. Mereka semua menatap kearah Renjun dengan tatapan iri dan memuja. Jeno memang terkenal sebegai lelaki yang sangat tampan atau bisa dibilang most wanted waktu di sekolah menengah atas dan terulang lagi waktu mereka kuliah. Tetapi, Renjun juga terkenal sebagai bunga cantik diantara murid lainnya, banyak yang memuja paras dan sifat milik Renjun di sering kali disebut sebagai Aphrodite.

"Panas sekali, baru masuk kuliah sudah menebarkan kepemilikkan!" pekik Haechan, teman sebangku Renjun yang tidak bisa diam. Tetapi berkatnya Renjun mendapatkan informasi terbaru dan juga dirinya tidak perlu repot untuk membaca berita sekolah. Temannya itu entah kenapa serba tahu menahu tentang berita di sekolahnya, bahkan berita tentang kakak tingkat mereka yang hamil saja ia tahu. Padahal mereka kan masih mahasiswa baru? Hanya seorang Lee Haechan yang tahu rahasianya.

"Sudahlah diam saja, jadi mana murid baru yang nanti harus kuajak berkeliling sekolah?"

"Itu yang rambutnya pirang dikelilingi banyak wanita didepan!"

Renjun menolehkan kepalanya mengikuti arah telunjuk Haechan. Netranya menyipit melihat ada lelaki yang tertutup dengan badan milik kaum hawa yang jumlahnya banyak sekali. Dirinya bahkan tidak bisa melihat jelas wajah milik laki-laki bersurai pirang tersebut.

"Aku akan kesana sebentar untuk memberitahunya."

Setelah meletakkan tasnya diatas meja ia berjalan menuruni tangga kearah laki-laki yang duduk di barisan depan kelas mereka. Setelah mengucapkan permisi para kaum hawa tersebut bubar, melihat Renjun yang menghampiri mereka. Banyak tanda tanya diatas kepala mereka, pikirnya untuk apa kekasih Lee Jeno ada disini?

Ada yang berspekulasi bahwa Renjun memiliki hubungan dengan lelaki bersurai blonde dan main dibelakang si Ice Prince.

Ada juga yang berpikir bahwa lelaki bersurai pirang ini sanak saudara Aphrodite mereka.

Ada juga yang berpikir bahwa Renjun tertarik dengan si anak baru yang tidak mengikuti orientasi itu.

Hanya suara bisik-bisik samar yang terdengar sedari tadi.

"Hai, namaku Renjun dan aku yang disuruh untuk menemanimu keliling gedung universitas nanti selesai kelas."

Renjun mengulurkan tangannya kearah lelaki bersurai pirang tersebut dengan senyuman manis masih terpampang dimukanya membuat banyak orang disana terpana dan memandang kearah Renjun dengan perasaan ingin menikung Ice Prince mereka.

"Oh Halo! Aku Na Jaemin, Jaemin. Senang bertemu denganmu Renjun!"

Menerima uluran tangan tersebut sembari tersenyum lebar kearah Renjun. Bedanya, netra milik lelaki bersurai blonde ini terdapat kilatan jenaka ketika menatap tajam kearah Renjun. Tangan digenggamannya itu digenggam sangat erat dan jempolnya mengusap permukaan tangan tersebut perlahan.

Renjun yang mulai merasa sedikit risih dengan tatapan dan tangannya yang digenggam pun hanya tersenyum ramah sembari berusaha melepaskan tangan mereka yang masih digenggam erat oleh Jaemin.

"Senang bertemu juga denganmu Jaemin-ssi. Baiklah sampai nanti!"

Dirinya berlari kecil diiringi tatapan tajam Jaemin yang mengikutinya.

Sepertinya ini akan menyenangkan.

Wajah milik lelaki bersurai blonde itu dihiasi oleh seringai yang dimana malah membuat kaum hawa di kelas tersebut menjerit tertahan melihatnya.


____________________________________________________________

Seperti biasa jika ada typo mohon dimaklumi! 

Terima kasih karena sudah membaca (✿◡‿◡)

Break Up With Your Boyfriend, Cause I'm Bored?Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora