Tapi kan tembakannya dipunggung, bukan dikepala???
Jake dengan mudahnya percaya dengan pembicaraan tidak berfaedah kedua bocah tersebut.
Bahkan ketika diperjalanan pulang, entah ide dari mana ia meminta berhenti diapotek.
Berbekal informasi yang didapat dari drama yang sering ditontonnya setiap weekend bersama Suzy, ia ingin membeli alat test kehamilan (testpack).
Tanpa ditemani masuk kedalam apotek oleh Hans, memberi alasan ingin membeli masker aslinya ia membeli testpack.
Setelah mendapat yang dibutuhkannya, Jake langsung memastikannya dengan memakai testpack tersebut, berlari masuk kedalam toilet umum yang hanya ada 1 ruangan persegi yang penggunanya laki-laki dan wanita.
Mengeceknya dengan menampung urinenya dalam wadah dan mencelupkan testpack strip tersebut kedalam wadah sampai batas maksimal.
Setelahnya ia keluar dari toilet sempit tersebut, menunggunya diluar karna mendapat gedoran dari salah satu pengunjung apotek berjenis kelamin wanita yang hendak menggunakan toilet.
15 menit menunggu akhirnya wanita tersebut keluar.
Jake buru-buru masuk kedalam, meraih lempengan panjang nan tipis tersebut yang ia taruh diatas toilet duduk.
Ia sempat bingung karna ada 2 testpack disana, namun ia ingat ia menaruhnya disebelah kiri dan tanpa banyak kata ia langsung mengambil yang disebelah kiri.
maniknya membola kala mendapat 2 garis biru, 1 garis pekat dan 1 garis samar pada testpack tersebut.
Percayalah testpack tersebut adalah testpack wanita yang masuk sebelumnya.
Kembali lagi pada Jake yang nampak termenung memikirkan siapa Ayah dari bayi dalam kandungannya.
Padahal perutnya membuncit murni terisi makanan, bukan karna adanya bayi didalam perutnya.
"apa mungkin Daddy?"
Jake dengan cepat menggeleng.
"kalau Daddy, nanti Jeyun bisa-bisa dibunuh Mommy.
Terus siapa???"
Jake sempat terdiam begitu lama, namun setelahnya ia melebarkan matanya saat mengingat kejadian tadi pagi.
Kala Sunghoon menempelkan bibirnya begitu lama dan Sunghoon lah orang terakhir yang bersamanya.
"fix, anak Sunghoon bangsat!" pikirnya.
Jake mengusap perut buncit miliknya dengan raut merengut sebal, manik bulatnya terus meloloskan air mata.
"dedek bayi anaknya Kak Shoon.."
🌼🌼🌼
K mengernyitkan keningnya bingung kala berdiri didepan pintu kamar Jake terdapat sobekan kertas dari buku gambar ukuran a3+ ditempel didepan pintu dengan tulisan...
DILARANG MASUK!!!
JEYUN BUTUH WAKTU SENDIRI
BANYAK PIKIRAN
K mengeluarkan kekehan ringannya, menarik lepas kertas tersebut dari pintu kamar Jake.
"dia sudah makan?" tanya K pada Hans.
"sudah Tuan."
K mengangguk, setelahnya ia melangkah pergi menuju lift untuk ke ruang makan.
Memberitahukan pada yang lain, kalau Jake tidak akan ikut makan malam dengan alasan banyak fikiran.
Part 18
Mulai dari awal
