4. 뽀뽀 or 키스?

2.9K 346 40
                                    

Last chapter guys ㅠ^ㅠ

Thank you ya, yang udah baca sampe sejauh ini. I hope, you guys happy with my ending. See you on my other book guys. I luv yaa :*

Eh, don't dorget to vote and comment, okay :)

.

.

.

"Uhuk!" Jaemin langsung tersedak setelah mendengar cerita dari Jeno.

Ya, siapa sih yang menyangka, Jeno yang polos, Jeno yang menggemoy, Jeno yang kalau diajak tidur sekamar (bukan sekasur lho!) saja sudah bakal memerah merona, ternyata beli permen mint buat persiapan...

"Kisseu?" Jeno cuma menunduk sambil mengangguk-angguk.

Jaemin masih tak percaya. Bukan karena dia takut berciuman atau tak memenuhi ekspetasi kekasihnya. Cuma... cuma... cuma ini Jeno lho! Masa sih?

"Ah, Somi-ya... sialan, kau mengotori Jenoku!"

Ramen pedas buatan Jaemin sudah habis beberapa detik yang lalu, ketika si ketua kelas tersedak tadi. Jeno memakan kembali permen mintnya. Bukan karena apa-apa, dia cuma suka. Tapi entah mengapa pacarnya jadi ikut-ikutan makan permen mint setelah makan. Sialnya, sekali makan Jaemin bakal ambil lima butir.

Jeno dan Jaemin masih duduk berdempetan di karpet bawah, ruang keluarga Na. Jeno sedang merapalkan sumpah serapah kepada dirinya sendiri karena merasa bodoh. Sementara Jaemin, pikirannya mungkin sudah berada di planet Neptunus saat ini. Ia hanya diam menatap tembok, sambil sesekali memainkan permen mint yang ada di dalam mulut.

Sedikit informasi, pacar pertama Jaemin itu Jeno, dan pacar pertama Jeno itu Jaemin.

Setelah lama saling mendiamkan, tangan Jaemin tiba-tiba melingkar pada pingggang kekasihnya. Dagu Jeno diangkatnya agar mata mereka berdua bertemu. Tatapan si ketua kelas bergantian menatap mata bulat dan bibir tebal kekasihnya. Ditatap dengan begitu, membuat Jeno salah tingkah sendiri dan hendak memalingkan wajah. Tapi ditahan oleh Jaemin.

"Boleh?" tanya Jaemin sambil melirik ke arah bibir tebal Jeno. Ditanya begitu, ia langsung memerah sampai ke telinga dengan mulut terkatup rapat. Dengan sisa kesadarannya, ia berusaha mengangguk.

'Tak apa, Jen! Demi memuaskan rasa penasaranmu!'

Jaemin mendekatkan wajah mereka hingga sangat dekat. Degup jantung Jeno rasanya seperti akan meledak, apalagi menyadari bagaimana kekasihnya membelai pinggang dan menatapnya, ia ingin meleleh saja.

Tangan Jeno tanpa sadar meremat lengan sang kekasih. Ia menutup mata dengan rapat-rapat sambil menunggu bibir sang kekasih membungkamnya. Tapi bukannya langsung mencium, Jaemin malah terkekeh kecil dan berhenti dengan jarak beberapa senti di antara mereka.

"Jeno-ya, tau bedanya poppo sama kisseu?" tanya Jaemin berbisik. Mata Jeno langsung terbuka dan menatap langsung manik terang milik kekasihnya. Ia menggeleng. Tapi dibanding itu, ia lebih takjub dengan apa yang ia lihat sekarang. Belum pernah dirinya menatap sang kekasih dari jarak sedekat ini. Menurut Jeno, dengan posisi seintim ini, ia dapat merasakan kalau bukan hanya ia yang gugup sekarang.

Jempol Jaemin bergerak mengusap bibir Jeno, sementara ia menjilat miliknya sendiri. "Kalau poppo itu..." lalu ia semakin memperkecil jarak di antara mereka hingga habis.

Jaemin hanya menempelkan bibir mereka. Mata keduanya masih sama-sama terbuka, sampai sang ketua kelas terpejam lebih dahulu. Bibirnya bergerak lembut menyapu bagian bawah milik Jeno. Membuat cengkraman pada lengan sang kekasih mengendur seiring dengan dirinya yang ikut memejamkan mata. Tak ada banyak gerakan, namun cukup memabukkan untuknya.

Tautan itu terlepas. Wajah keduanya sama-sama merah, tetapi suasana canggung itu pecah akibat kekehan ringan dari Jaemin. Jemarinya bergerak menyingkirkan poni Jeno yang menutupi mata, lalu beralih membelai lembut pipi putih sang kekasih.

"Kalau kisseu?" tanya Jeno. Jaemin hanya tersenyum sambil terus memberikan afeksi kepada kekasihnya. "Why don't you find that out by your self?"

Jeno langsung tertawa kecil dengan wajah yang masih memerah. Ia bergerak malu-malu untuk mendudukkan diri di pangkuan kekasihnya, lalu menangkup pipi Jaemin. Ini yang sering ia lihat di film-film. Jadi paling tidak, ciuman pertamanya kali ini tak akan payah-payah amat. Ia merasa punya sedikit ilmu dari apa yang sering ia tonton.

Jaemin cuma diam, menunggu apa yang akan dilakukan kekasihnya. Jeno mendekat dengan perlahan dan mulai melahap bibir milik sang kekasih. Berkali-kali ia memagut bibir Jaemin dengan rakus dan terburu-buru sampai tak membiarkan mereka bernapas. Gerakannya tak terarah atau bertempo, tapi sial! Membuat Jaemin rasanya seperti sedang menelan narkoba saja.

Tangan Jeno yang memegangi pipi Jaemin berpindah menjadi memeluk leher. Sementara tangan si ketua kelas bergerak menggerayangi tubuh kekasihnya hingga leher. Berhenti di sana dan mulai menekan tengkuk laki-laki yang duduk di pangkuannya.

Permainan bibir Jeno diambil alih oleh Jaemin. Lidahnya melesak masuk, menjelajahi bagian dalam mulut laki-laki ini. Beberapa kali ia melepas, lalu menyatukan lagi pagutan mereka. Memberikan kesempatan untuk mengambil napas di tengah-tengah percumbuan.

"Berhenti," gumam Jeno. Tapi ia masih terus berusaha meraup bibir bawah milik kekasihnya.

Jaemin tersenyum di sela-sela percumbuan. Dia memagut bibir Jeno lagi dan lagi. Terus menerus. "I can't stop. Gimana caranya berhenti?"

Baru Jeno hendak menjauhkan diri dari Jaemin, tanpa sengaja suatu barang terjatuh dari saku celananya. Perhatian mereka berdua mendadak langsung teralihkan sebuah kotak seukuran genggaman, dengan rasa stroberi. Bukan, itu bukan permen. Jelas bukan.

Itu kondom.

Mata Jaemin langsung membulat begitu sadar benda apa yang jatuh dari saku kekasihnya. Sementara Jeno? Sudahlah, dia berharap dapat menyublim saja sekarang.

"Beb," panggil Jaemin dengan lembut. Sial! Jeno malu. Dia harus jawab apa kalau Jaemin jadi minta lanjut?!

"Jangan sekarang ya?" ucap Jaemin disertai kekehan kecil dan sebuah kecupan kilat di bibir. "Aku nggak mau ambil semuanya sekarang.

"Toh, aku juga belum siap, hehe."

°fin♡






Tambahan, jangan lupa mampir :v

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Tambahan, jangan lupa mampir :v

Masih anget, seanget cintaku padamuu~

Is Jaemin A Good Kisser?Où les histoires vivent. Découvrez maintenant