BAB 1 - Kembalilah, Ratuku!

311 11 2
                                    

Selamat membaca!

•13 Januari 2023

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

13 Januari 2023.

Lincoln, Inggris.

Salah satu kota bersejarah terbesar di dunia, Lincoln terkenal dengan perpaduan antara yang lama dan yang baru. Kombinasi unggul dari pusat kota yang semarak dan Cathedral Quarter yang bersejarah, keduanya menawarkan beragam atraksi, aktivitas hingga fasilitas. Menjadikan Lincoln tempat yang fantastis untuk bekerja dan juga tinggal. Lincoln memiliki salah satu kehidupan malam terbaik yang ditawarkan Inggris, dengan beberapa bar dan klub malam yang luar biasa di pusat kota, jadi jika ada seorang wisatawan asing di Lincoln dijamin akan bersenang-senang.

Bulan mulai membentuk sebagian cahayanya, angin mulai menari bersamaan dengan turunnya butiran salju. Lampu-lampu yang berada di pinggir kota membuat terang satu jalanan, sementara perempuan yang lari dengan terburu-buru tanpa menggunakan bantuan transportasi apapun langkah kakinya masuk kedalam perpustakaan yang sangat besar.

"Paman Sam, aku mohon tolong jangan tutup perpustakaannya sekarang! Aku sedang mencari buku untuk referensi naskahku besok," sahut perempuan dengan tas gendong dipundaknya.

"Maaf, nak! Ini sudah waktunya untuk tutup, kalau mau besok pagi jam 8 saja mencarinya!" seru pria itu.

"Aku tidak ada waktu untuk itu, karena atasanku meminta naskah itu untuk dikumpulkan besok pagi kalau tidak pekerjaanku akan hilang!" pintanya sekali lagi sambil memasang mata yang sudah lelah.

"Haideen, apa itu kau?"

Suara dingin pria muda tiba-tiba muncul dari dalam ruang penyimpanan buku lama. Gloria Nethrus Haideen seorang wanita berusia 24 tahun langsung mengalihkan pandangannya dimana suara dingin itu terdengar, ia melihat seorang pria memakai jas abu-abu, sepatu hitam, dan juga matanya yang coklat tajam hingga tinggi pria itu sekitar 185 cm.

Tunggu dulu pria itu adalah teman kampus Gloria dulu, dialah yang membantunya semasa kesulitan mengerjakan skripsi gilanya, sepertinya sudah lama sekali tidak bertemu.

"Ah, Fransisco! Bagaimana bisa kau berada disini?"

"Tidak ada," jawabnya singkat.

Pria itu melirik paman Sam. "Paman Sam! Dia adalah temanku semasa kuliah di Scotlandia, bisakah kali ini membiarkannya mencari buku yang ia mau, aku akan menjaganya disini!" ucapnya.

"Tapi-"

"Aku pastikan kuncinya sudah berada di tanganmu sebelum matahari terbit," potongnya santai.

"Baiklah, tuan."

Paman Sam pergi sesudah memberi kunci perpustakaan pada Fransisco. Gloria terlihat memasang wajah kebingungan.

Gloria Regali [On Going]Onde histórias criam vida. Descubra agora