Jake segera menutup matanya dengan telapak tangan kanannya yang terbuka, juga kelopak matanya yang buru-buru ia pejamkan.
"Daddy kenapa tidak pakai kaus dalam." serunya dengan pipi merona merah yang nampak diwajah pucatnya.
Suzy meloloskan kekehan ringannya, merasa gemas dengan respon malu-malu Jake.
Sementara yang lainnya justru berdecak kesal, kesal bisa-bisanya Minho mencuri start duluan untuk mempertontonkan perut ber abs-nya dan mendapat respon malu-malu yang begitu menggemaskan dari Jake.
Berbeda dengan Heeseung yang justru mengulas senyum miring, merasa menang karna jauh sebelum Minho memperlihatkan abs-nya dan mendapat respon malu-malu Jake.
Heeseung lebih dulu mendapatkannya, sebab ialah orang pertama yang mendapat kesempatan itu.
Jake berdehem pelan, menjauhkan tangannya kemudian berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dari perut Minho, karna tujuannya adalah melihat luka dilengan Minho.
Jake meringis ngilu kala Minho menurunkan lengan kemejanya dan memperlihatkan luka jahitan dilengan kanan atasnya.
Tangan Jake terulur, menyentuh luka tersebut dengan kehati-hatian.
"pasti sakit.." ujarnya begitu lirih.
Tatapan mata Jake menyendu, ia menaikkan pandangannya kearah Minho dan mendapati tatapan teduh juga seulas senyum hangat yang seketika membuat Jake meneteskan air matanya.
"kenapa menangis?
Lihat Daddy baik-baik saja." tukas Minho seraya menghapus lembut air mata Jake.
"ta-tapi tetap saja lengan Daddy jadi jelek trus pasti sakit sekali."
Minho kembali memasang kemejanya, mengancingkannya cepat lantas menyentil pelan, benar-benar pelan kening Jake.
"lalu bagaimana dengan punggung anak Daddy?
Rasanya lebih sakit, sampai harus dioperasi darurat, semi koma selama 4 hari."
Bibir Jake merengut, tangan kanannya tanpa sadar bergerak memainkan kancing kemeja dibagian lengan Minho.
"luka Daddy tidak ada apa-apanya dibanding denganmu, Boy.
Sekarang ada yang ingin Daddy tanyakan."
Jake menatap Minho dengan kening berkerut bingung, namun tak ayal ia menganggukkan kepalanya.
"Daddy mau tanya apa?"
"beberapa menit sebelum masa kritis, kenapa kau menangis?"
Jungwon memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan Minho, ingin rasanya ia menggetok penuh perasaan kesal ke kepala pria tua itu.
Sama halnya dengan Jungwon, yang lainnya pun benar-benar kesal dengan pertanyaan Minho, pasalnya Jake mana tau atau sadar kalau ia menangis sebelum masa kritis.
"eum~ mungkin karna Jeyun bertemu Mama Papa, makanya Jeyun menangis.
Jeyun rindu soalnya..
Terus Mama Papa masih sangat muda, seperti seumuran dengan Kak Minyeon, benar-benar muda.
Jeyun jadi ingat masa kecil terus menangis." cerita Jake.
Part 15
Start from the beginning
