enam

3.6K 594 37
                                    

Donghyuck berkencan dengan seorang siswa tahun ketiga di akhir Januari

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.




Donghyuck berkencan dengan seorang siswa tahun ketiga di akhir Januari. Membuat hati Renjun luluh lantak. Rasanya Renjun ingin memaki seluruh dunia.


Di hari ulang tahunnya yang ke-tujuh belas, Donghyuck memberinya sedikit kejutan kecil. Sebagai ganti kue kering yang biasa dia panggang untuk Renjun, pemuda itu menghadiahinya pemandangan menyakitkan berupa ciuman dengan kekasih barunya di kamarnya.


Renjun menyaksikan dari jendela yang tertutup dan berusaha keras menelan sakit hatinya dengan paksa. Kedua kalinya Donghyuck mempertontonkan ciuman gratis kepada Renjun. Membuat darah Renjun mendidih karena rasa cemburu. Hanya saja kali ini, yang dia cemburui bukan Donghyuck. Berbeda dengan saat bersama Nancy, dia malah ingin menggantikan gadis yang ada di pelukan Donghyuck, bukan sebaliknya.



Pola yang sama, kasus yang berbeda. Rasanya seperti sebuah peluru bersarang di jantung Renjun, bedanya sebuah peluru akan menghasilkan kematian yang cepat dan tanpa rasa sakit, sedangkan perasaan ini tidak langsung membunuh Renjun. Dia tinggal di sana, sedikit demi sedikit menambah beban hatinya, menyiksanya secara perlahan. Ini bahkan lebih menyakitkan daripada kematian.



Apalagi saat melihat Donghyuck yang seperti dengan sengaja menatap kepada Renjun di sela-sela ciumannya. Seperti sedang mengejek perasaan Renjun. Sama seperti dua tahun lalu.



Pada akhirnya, Renjun memutuskan untuk menempati kamar Winwin saja semenjak hari itu.





Nyonya Lee bertanya dengan heran setiap kali bertemu Renjun, "Renjunie, kenapa tidak pernah bermain ke rumah?"

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.








Nyonya Lee bertanya dengan heran setiap kali bertemu Renjun, "Renjunie, kenapa tidak pernah bermain ke rumah?"


Lalu Renjun memasang senyum palsu dan menjawab, "Ah, aku sibuk sekali akhir-akhir ini, Bu" Alasan yang sangat tidak masuk akal. Karena rumah mereka bahkan hampir tidak berjarak, pagar mereka bahkan menyatu. Tapi Renjun beralasan terlalu sibuk sampai-sampai tidak sempat berkunjung ke kediaman Lee.



Tapi Nyonya Lee hanya tersenyum dan mengangguk mengerti. Menyuruh Renjun memperhatikan kesehatannya, menasehati Renjun untuk tidak terlalu memforsir diri, dan terakhir mengatakan betapa rindu dirinya melihat Renjun berkeliaran di dapur dan ruang tamunya. Renjun berjanji untuk mampir sesekali. Tapi tidak pernah betul-betul melakukannya.



i'll leave my window open | hyuckren ✔️Kde žijí příběhy. Začni objevovat